Nusantarapos.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dari Dapil Jawa Tengah VIII, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra, melalui Staf Tenaga Ahli Tim Mas Kaisar, Faith Liberta, menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Cilacap, tepatnya di Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Minggu (1/6/2025).
Bersama Anggota Komisi B DPRD Cilacap Fraksi PDI Perjuangan Dapil VI, Anas Mubarok, agenda tersebut diisi dengan kegiatan silaturahmi sekaligus penyerapan aspirasi masyarakat yang berlangsung di Balai Dusun Semampir.
Dalam forum dialog yang dihadiri ratusan warga tersebut, berbagai persoalan lokal mengemuka. Mulai dari permasalahan intrusi air laut yang mengancam area pertanian, kebutuhan pembangunan dan perbaikan drainase, hingga usulan pemberian insentif bagi guru ngaji dan pembangunan gedung TPQ.
“Agenda hari ini selain menguatkan jaringan melalui silaturahmi, juga untuk menyerap aspirasi masyarakat. Aspirasi ini nantinya akan kami tampung dan kaji lebih lanjut,” ujar Faith Liberta.
Faith menjelaskan, beberapa isu yang dinilai mendesak akan segera disampaikan kepada Kaisar untuk diperjuangkan di tingkat pusat.
“Persoalan intrusi air asin butuh penanganan teknis seperti pengerukan, pengurugan, dan pembangunan tanggul. Lalu, drainase di wilayah Slarang juga menjadi perhatian, baik dari sisi sanitasi maupun irigasi,” jelasnya.
Terkait aspirasi pemberian insentif bagi guru ngaji serta pembangunan fasilitas TPQ, Faith menyebut akan dilakukan kajian terlebih dahulu. “Kalau memang masuk kategori mendesak, kita upayakan untuk segera diusulkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Anas Mubarok menekankan pentingnya kolaborasi antara DPRD dan DPR RI untuk membangun Cilacap secara menyeluruh. Ia menyatakan komitmennya untuk bersinergi dengan Kaisar dalam mewujudkan pembangunan di daerah, termasuk di Desa Slarang.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun Cilacap. Harus ada dukungan dari pusat. Kami sudah sepaket dengan Mas Kaisar untuk lima tahun ke depan,” ujar Anas.
Menurut Anas, salah satu keluhan utama warga adalah masalah irigasi dan risiko banjir yang kerap melanda wilayah Slarang.
“Kita perlu survei lapangan untuk menentukan apakah cukup dengan perbaikan sanitasi, atau perlu tindakan lebih seperti pengurugan. Selain itu, petani juga mengeluhkan masuknya air laut ke lahan pertanian, ini harus segera ditindaklanjuti agar tidak merugikan petani,” pungkasnya. (Asih)