Mas Ipin Luncurkan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis di Trenggalek

Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Yayasan Lumbung Boga Sakti, Desa Karangsoko, Kabupaten Trenggalek

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Pemerintah Kabupaten Trenggalek secara resmi meluncurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Yayasan Lumbung Boga Sakti, Desa Karangsoko, pada Senin (2/6/2025).

Acara peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng serta pelepasan logistik oleh jajaran Forkopimda, yang turut disaksikan oleh para undangan.

Program ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan nasional bertajuk Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menyasar anak-anak usia sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tujuannya adalah mendukung kecukupan gizi untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengungkapkan bahwa program MBG di Karangsoko telah resmi dijalankan, dan wilayah lain akan segera menyusul.

“MBG hari ini sudah dimulai di Karangsoko. Kami juga sedang menyiapkan lahan pemerintah untuk pembangunan dapur MBG, termasuk menjalin kerja sama dengan mitra,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Ipin.

Ia menjelaskan, untuk wilayah yang belum memiliki aset milik pemerintah seperti Dongko dan Munjungan, pemanfaatan fasilitas sekolah akan menjadi alternatif.

“Mungkin kita akan manfaatkan aset sekolah. Nantinya ruang kelas akan disesuaikan dan sebagian dijadikan dapur,” jelasnya.

Mas Ipin juga menambahkan, Pemkab tengah mempersiapkan tambahan lahan milik pemerintah yang nantinya akan dibangun dan dimanfaatkan oleh para mitra terpilih.

“Nanti akan ada lima dapur dari mitra. Untuk wilayah yang tidak memiliki aset seperti Dongko dan Munjungan, akan ada opsi lain,” jelasnya.

“Pilihannya mungkin kita akan memanfaatkan aset dari sekolahan. Jadi nanti akan ada pengurangan rombongan belajar di sekolah dengan mengurangi kelas untuk dapur itu,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, namun juga diharapkan dapat mendorong pergerakan ekonomi lokal dengan mengutamakan bahan baku dari masyarakat Trenggalek.

Pemerintah daerah juga menegaskan bahwa proses produksi dan distribusi makanan akan diawasi secara ketat dari berbagai aspek, termasuk kualitas, kebersihan, dan kandungan gizi.