MAKASSAR – NUSANTARAPOS – Pencapaian lifting minyak terhadap target APBN, diangka sekitar 93,9% dari target APBN 2025. Sejak 5 bulan terakir, atau pada periode Januari hingga Mei 2025. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro dalam acara Media Gathering Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina di Makassar, Senin (23/6), pagi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Nominal ini lebih baik jika dibandingkan dengan capaian tahun 2024 yang sebesar 91,3%. Untuk gas produksi terus meningkat sejak 2 tahun terakhir dan secara teknis masih bisa ditingkatkan sepanjang salur gas (penyerapan) dari pembeli gas bisa stabil dan meningkat.
Capaian ini akan sejalan dengan salur gas pada market domestik. Sebesar 70 % produksi gas nasional diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan domestik market. Dengan meningkatnya alokasi gas untuk dalam negeri, diharapkan kebutuhan energi rumah tangga dapat terpenuhi, serta mengurangi ketergantungan pada impor minyak. Hal ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya dalam poin kedua yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru.
“Kita sejalan dengan. Asta Cita yang dirancang oleh bapak presiden. Dengan itu kita terus tingkatkan hasil produksi. 70 persen gas untuk domestik market, ” katanya.
Dari data yang disajikan sejak Bulan Mei hingga Juni 2025 produksi minyak masih konsisten. Bahkan mengalami kenaikan menjadi 580.405 barel oil per day (BOPD) dan 583.275 BOPD. Angka peningkatan produksi tersebut sudah melebihi produksi 2024 yang sebesar 580.142 BOPD.
Untuk mewujudkan itu, pihaknya sedang fokus pada hal. Yaitu merealisasikan program pemboran sumur pengembangan. Penemuan cadangan migas baru (gas dominationa) di Andaman (layaran dan tangkuko). Dihatapkan akan berkontribusi menahan laju decline rate agar produksi bisa dipertahankan sebaik mungkin. Berikutnya adalah menjaga agar target onstream 15 proyek hulu migas bisa diselesaikan..
Hudi menambahkan lagi, secara teknis jika proyek-proyek bisa selesai dan produksi optimal, dipastikan akan memperoleh produksi dan lifting minyak yang diatas target ABPN.
Proses pengeboran sumur pengembangan, hingga awal bulan Juni 2025 telah mencapai 337 sumur atau meningkat 20% dibandingkan tahun lalu atau dijumlah 281 sumur. Untuk pekerjaan workover telah mencapai 422 sumur atau meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 394 sumur.
Lanjut Hudi, trend produksi Migas Nasional mengalami kenaikan. Seiring meningkatnya kemampuan dan kinerja KKKS dalam menjalankan kinerjanya. “Kegiatan industri hulu migas berdampak pada perolehan dan hasil produksi. Maka kami berpesan agar tetap menjaga komunikasi dan kerjasamanya untuk bersama- sama meningkatkan produksi sesuai tarjed APBN, ” ungkapnya. (Afi).