TMMD  

Wujudkan Kearifan Lokal, Kunci Sukses TMMD 104 Konawe

Nilai-nilai kearifan lokal Sulawesi Tenggara sangat terasa dalam kegiatan TMMD 104 dk Konawe, Sulawesi Tenggara. Pelaksanaan TMMD yang terwujud dalam program peningkatan jalan, IB (Inseminasi Buatan) dan renovasi tempat ibadah adalah beberapa kegiatan yang merupakan impelementasi kearifan lokal tersebut.

“Kami mencoba mewujudkan konsep-konsep seperti Mandau (bertani), Walaka (beternak) dan Aepe (membuat kolam ikan) yang merupakan tiga sendi kearifan lokal di Konawe ini. Wujudnya adalah peningkatan jalan desa dan JUT (Jalan Usaha Tani), dan tentunya totalitas dalam melakukan IB,” kata Dansatgas TMMD 104 Konawe, Letkol Cpn Fajar LH Wijaya.

Dalam melakukan IB, TNI bahkan sampai menyekolahkan dan memberi pelatihan yang cukup kepada 5 orang Babinsa (Bintara Pembina Desa), untuk meningkatkan produksi sapi di kalangan peternak, dengan tingkat inseminasi 1000 ekor/bulan.

“Tentu ini harus lebih ditingkatkan lagi, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan pada program “Sejuta Sapi” Pemda Konawe,” tambahnya.

Implementasi kearifan lokal yang diwujudkan TNI bukan dalam program fisik saja, namun juga dalam kehidupan sehari-hari bersama masyarakat. Prajurit TNI bahkan menjadi guru ngaji anak-anak warga, termasuk juga ikut membantu pekerjaan sehari-hari warga.

“Kami sangat terkesan sekali dengan kehadiran bapak-bapak TNI di desa kami. Alhamdulillah, menyatu dan memberikan manfaat yang nyata. Kalau kami sendiri, maunya TMMD ini jangan berakhir dulu,” kata Yasinan Kariadi, Kepala Desa Nario Indah.