Kowani Fair 2019 Targetkan 10 Miliar Rupiah

Jajaran dan Panitia Kowani Fair 2019 berfoto bersama Ketua Umum Kowani Dr. Giwo Rubianto Wiyogo.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Kongres Wanita Indonesia (Kowani) mengadakan Kowani Fair 2019 di SME Tower, jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Acara tersebut mengambil tema “Dengan Semangat Ibu Bangsa Kowani Mempersiapkan Generasi Masyarakat Industri 4.0” dan diadakan tanggal 4 – 7 April 2019.

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan menjadi tugas Ibu Bangsa untuk melahirkan generasi yang kreatif, inovatif dan berdaya saing.

“Ibu Bangsa memiliki tugas yang mulia untuk melahirkan generasi milenial yang kreatif, inovatif dan berdaya saing,” ujarnya saat membuka Kowani Fair di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa cita-cita para pejuang perempuan tentang Ibu Bangsa yang dicetuskan sejak 1935 atau 10 tahun sebelum Indonesia merdeka.

Ketum Kowani dan Ketua Panitia Kowani Fair 2019 sedang berbincang dengan seorang wartawati seusai jumpa pers.

“Jadi bukan emak-emak, tapi Ibu Bangsa. Ibu bangsa lahir seusai Sumpah Pemuda. Bahkan dalam Sumpah Pemuda tidak ada bahasa emak tapi bahasa ibu,” tegas Giwo.

Ia menyebutkan bahwa tugas perempuan sebagai Ibu Bangsa bukanlah hal yang mudah, untuk itu perlu upaya bersama untuk menjalankan mandat tersebut.

Kowani Fair diikuti sekitar 120 peserta dari seluruh tanah air. Kowani Fair yang diadakan setiap tahunnya itu bertujuan untuk mempromosikan produk dalam negeri.

“Dalam kegiatan ini, kami juga berharap para pengusaha perempuan bisa mendapatkan pasar baru bagi penjualan produknya,” harap dia.

Ketua Panitia Kowani Fair 2019, Ony Jafar Hafsah, menargetkan transaksi selama pameran yang berlangsung selama 4 hingga 7 April 2019 itu bisa mencapai Rp10 miliar.

“Kami menargetkan Kowani Fair pada tahun ini mencapai Rp10 miliar. Kami optimistis bisa mencapai target tersebut,” katanya saat pembukaan acara Kowani Fair di Jakarta, Kamis.

Ketua Humas Kowani, Ibu Eri sedang bernyanyi bersama seniman JALASENASTRI.

Ony mengatakan saat ini Indonesia sudah menapaki era Revolusi Industri 4.0 yang antara lain ditandai dengan digitalisasi dan otomasi, namun belum semua elemen masyarakat menyadari konsekuensi dari perubahan yang terjadi.

Bahkan sejumlah fakta-fakta perubahan masih diperdebatkan, contohnya banyak toko-toko perbelanjaan yang tutup.

“Hal itu sering dipolitisasi dengan argumentasi bahwa kecenderungan itu disebabkan menurunnya daya beli masyarakat.”

Kowani Fair diikuti sejumlah pengusaha perempuan dari sejumlah daerah di Tanah Air. Kegiatan itu bertujuan sebagai media promosi dalam upaya pengembangan jaringan pasar global.

“Kami berharap peran perempuan dalam mengembangkan usaha ekonomi mikro dan kecil, semakin baik dan menjawab kebutuhan masyarakat dalam membangun ekonomi mandiri terpadu serta dapat berkesinambungan dengan perkembangan teknologi saat ini,” katanya.

“Dalam ajang itu juga ditargetkan setidaknya terdapat 1.000 pengunjung setiap harinya, terutama dari kalangan pelaku usaha di berbagai pemerintahan, organisasi anggota Kowani dan organisasi perempuan lainnya,” tutup Ony.(Hari.S)