Jakarta, NusantaraPos – Aliansi Mahasiswa Peduli Hukum Indonesia (AMPHI) menggelar survei calon Jaksa Agung yang dikehendaki masyarakat untuk periode 2019-2024. Survei berbasis online tanggal 20-30 Mei 2019 dengan 728 responden mengacu one vote one IP Address ini, menunjukkan masyarakat tak puas akan kinerja HM Prasetyo.
“Responden kami tanya soal kepuasan terkait penegakan hukum dan kinerja Jaksa Agung HM Prasetyo, 320 Responden menjawab tidak puas, 265 responden mengaku biasa saja alias tidak ada prestasi selama Prasetyo menjabat, 36 responden mengaku tidak tahu kinerja politisi Nasdem tersebut, 4 responden mengaku kurang puas dan hanya 79 responden mengaku puas,” kata Ketua AMPHI Hans di Jakarta, Jumat (31/5/2019).
Sementara, Sekjen AMPHI Risno, menambahkan calon Jaksa Agung yang dinilai paling cocok, sebanyak 409 responden menginginkan pakar hukum, 251 responden masih menginginkan dari internal kejaksaan, 39 responden ingin dari LSM-advokat-akademisi.
“Dan hanya 6 responden masih menginginkan Jaksa Agung dari partai politik,” ucap dia.
Untuk sosok yang dinilai paling tepat ada nama Mahfud MD (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi) yang meraih suara 181 responden, disusul Halius Hosen (mantan Ketua Komisi Kejaksaan) dengan perolehan 114 suara responden, kemudian Prof Eddy OS Hiariej (Guru Besar FH UGM) dengan torehan 101 suara responden. Lalu ada nama Chuck Suryosumpeno (mantan Kajati Maluku dan Kepala PPA) dengan 85 suara responden, Haris Azhar (Direktur Eksekutif Lokataru) 84 suara responden.
Sedangkan para Jaksa Agung Muda yang masih aktif bertugas, ternyata masih belum mendominasi perolehan suara dari responden. Contohnya Jampidsus Adi Toegarisman yang hanya memperoleh 22 suara responden, Wakil Jaksa Agung Arminsyah 28 responden, Jamintel Jan Maringka 15 responden, Jampidum Noor Rochmad 15 responden. Posisi mereka masih kalah dengan Mantan Kepala PPATK M Yusuf yang meraih 45 suara responden.
“Sebagai masukan untuk Presiden Joko Widodo, pilihan responden tersebut membuktikan jika masyarakat masih belum mempercayai kinerja para JAM dan WAJA jika dicalonkan menjadi Jaksa Agung periode 2019-2024,” jelasnya.
Dari nama yang mendapatkan jumlah suara terbanyak, sebanyak 301 responden beralasan nama-nama tersebut profesional dan tegas, kemudian 267 responden memilih karena kejujuran dan kompetensi yang dimiliki lima besar calon Jaksa Agung tersebut.
Survei memiliki karakteristik usia responden terbanyak berasal dari kalangan milenial, yakni usia 18-24 sebanyak 58 responden, 25-34 sebanyak 301 responden, usia 45-54 tahun 207 responden dan 65 tahun keatas 15 responden. Sementara 22 responden tidak memilih pertanyaan usia ini.
Untuk jenis kelamin responden, terbanyak yakni laki-laki dengan 581 responden dan perempuan 128 responden, dan 19 responden tidak memilih.
Kemudian untuk pertanyaan pekerjaan responden saat ini, pegawai swasta menduduki peringkat pertama terbanyak yang mengikuti survei ini, yakni 214 responden, disusul pelajar/mahasiswa 142 responden, PNS 131 responden, wirausaha 99 responden, pegawai BUMN 18 responden, pengangguran 41 responden, advokat dan pekerjaan lainnnya 58 responden. Sementara 25 responden tidak menjawab pertanyaan ini.
Dari survei ini, kata Risno, AMPHI berkesimpulan bahwa masyarakat belum puas dan bahkan tidak tahu apa kinerja Jaksa Agung Prasetyo yang notabene politisi Nasdem selama periode 2015-2019. Ratusan responden juga masih belum menginginkan kursi pucuk pimpinan Korps Adhyaksa dipegang para JAM dan WAJA yang masih menjabat saat ini.
Selain ini, AMPHI juga akan memaparkan hasil survei calon Menkumham periode 2019-2024 pilihan generasi milenial dan netizen Indonesia, usai Hari Raya Idul Fitri.
“Karena para responden menginginkan Jaksa Agung yang profesional dan tegas serta memiliki kejujuran dan kompetensi di bidang hukum maupun seluk beluk penegakan hukum di kejaksaan. Semoga di periode kedua pemerintahan Jokowi bisa lebih bijak dan tak salah memilih Jaksa Agung periode 2019-2024,” pungkasnya. (RK)