Perkembangan media sosial yang begitu pesat menjangkau seluruh masyarakat dunia, termasuk para pelajar di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pembentukan citra negatif dan terkoyaknya rasa persatuan dan kebangsaan.
Situasi ini, kata Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi dipengaruhi oleh kurangnya mencari literatur terpercaya. “Kurangnya mencari kebenaran terhadap informasi yang diterima melalui sumber terpercaya, menjadikan pelajar mudah sekali terpapar berita hoaks,” ujar Kapendam Jaya, Minggu (28/7).
Ia menjelaskan, TNI dalam perannya di Satgas TMMD ke 105 di wilayah Kodim Tigaraksa berupaya mengajak pelajar di Kab. Tangerang untuk waspada terhadap maraknya penyebaran hoaks di media sosial. “Satgas TMMD berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi atau Kampus di Kab. Tangerang mendatangi sekolah-sekolah dan memberikan penyuluhan tentang hoaks,” ujarnya.
Ia mencontohkan, saat Satgas TMMD memberikan penyuluhan di SMKN 12 dengan tema ‘Melawan Hoaks’, Kamis (25/7).
Waktu itu, katanya, Jimmy dari kalangan UMN menjadi narasumber di sekolah tersebut.
“Hoaks dapat menimbulkan kerusuhan serta disorientasi atas mana yang benar atau salah serta anarkhis mental. Mari kita tolak berita hoaks dan ujaran kebencian yang sangat menganggu,” tegasnya.
