TMMD  

TNI LESTARIKAN NILAI SEJARAH, TERUTAMA NILAI KEMANUNGGALAN TNI-RAKYAT MELALUI TMMD

BITUNG – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang telah berlangsung selama kurang lebih 46 tahun, semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Program TMMD masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan, daerah tertinggal, terpencil dan terisolir, sehingga keberadaan TNI untuk membangun sarana prasarana dan infrastruktur di wilayah itu masih sangat relevan.

Seperti yang dikatakan Aster Panglima TNI Mayjen TNI George E. Supit, S.Sos, (22/7), saat berkunjung ke Lokasi TMMD ke-105 TA. 2019 Kodim 1310/Bitung di Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu Kota Bitung beberapa hari yang lalu.

Sampai dengan pelaksanaan TMMD ke-105, yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Indonesia, menunjukkan relevansi, performance, kepedulian, dan kepekaan TNI dengan kepentingan rakyatnya, yang tidak menampakkan gelagat berkurang.

Pola pendekatan TMMD, sangat sinkron dan selaras dengan upaya pemerintah mengembangkan mekanisme bottom up, sebagai alih kendali pembangunan yang selama ini bersifat top down.

Maka yang utama adalah bagaimana masyarakat desa bisa mendefinisikan keperluan dan kepentingannya sendiri, sehingga proses pembangunan benar-benar dari, oleh dan untuk masyarakat yang bersangkutan secara lebih konkrit lagi, yang kesemuanya itu akan berdampak positif bagi pembangunan pertahanan negara yang tangguh.

Untuk mendukung terwujudnya pertahanan negara di daerah yang tangguh, TNI berketetapan memilih TMMD sebagai salah satu bentuk pengabdian, disamping sebagai upaya TNI melestarikan nilai sejarah, terutama nilai Kemanunggalan TNI-Rakyat.