TMMD  

Melalui edukasi itu, kita harapkan mereka (remaja) semakin selektif

Informasi palsu (hoaks) semakin mudah tersebar melalui berbagai flatform media sosial. Salah satu kelompok yang rentan terpapar adalah remaja.

Remaja di Indonesia sebagian besar adalah pengguna aktif media sosial. Edukasi menelaan sebuah informasi sangat penting untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa itu.

Mayor Inf Selamet Riyadi dari Pembinaan Mental Kodam Jaya (Bintal Dam Jaya) berpesan, remaja harus bersikap kritis ketika menerima informasi di media sosial.

Hal itu diungkapkannya kepada wartawan usai menjadi pemateri sosialisasi bakti non fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 105 Kronjo Kodim 0510/Tigaraksa di SMK Tunas Pemuda di Kecamatan Rajeg, Jumat (2/8/2019).

“Remaja harus dibekali pengetahuan untuk memproteksi diri dari hoaks. Melalui edukasi itu, mereka memiliki seperangkat cara berfikir yang kritis, sehingga dapat membedakan informasi yang sahih dengan yang hoaks,” ungkapnya.

Lanjutnya, hoaks tersebut sengaja diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan kepentingan tertentu, diantaranya membuat kegaduhan yang meresahkan masyarakat.

Usia remaja yang masih labil secara emosional kelompok yang paling mudah untuk dihasut oleh hoaks.

“Melalui edukasi itu, kita harapkan mereka (remaja) semakin selektif saat menerima informasi, tidak mudah percaya, tetapi mencari kebenarannya sampai mereka mendapatkan informasi yang sesungguhnya,” tambahnya.

Masih menurut Selamet, hoaks bukan hal baru. Sebelum gadget menjadi gaya hidup seperti saat ini, hoaks sudah ada dalam bentuk desas-desus, surat kaleng dan lain sebagainya.

“Namun saat itu hanya beredar dalam kalangan terbatas, sehingga korbannya (hoaks) pun sedikit. Berbeda dengan saat ini, karena ada medsos, hoaks lebih mudah tersebar dengan jumlah korban lebih luas dan banyak. Karenanya sangat penting membekali remaja dengan pengetahuan menangkal hoaks,” pungkasnya. #Kodim 0510/Tigaraksa.