OPINI  

WELAS ASIH LUNTUR, BUDI PEKERTI KARAM

OPINI

Nusantarapos.co.id – Penguasa kurang mengilhami darah juang para pendiri bangsa. Mereka hanya memikirkan profit, gaya hidup dan jabatan. Akibatnya mencederai keikhlasan, ketulusan dan tata norma adat istiadat melelah.

Portal Welas Asih luntur (welas asih sebagai spikologis) sedangkan budi pekerti karam (budi pekerti sebagai tindakan) kemudian momok buruk itu anggapan masyarakat. Mungkinkah gambaran itu ada di semua pejabat baik top dwon dan baten up yaitu bankir, legislatif, eksekutif dan yudikatif?

Agar welas asih bersemi maka dibutuhkan pupuk yaitu Peran pemerintahan menolak segala bentuk pemborosan yang mengutamakan kepentingan individualisme semata, karena penguasa melindungi pengusaha, menghamburkan APBN/D mengatas-namakan perjalanan/kegiatan dinas “tak seharusnya” dan sebagainya.

Sebaliknya penguasa cerdas memilah memilih kepentingan hanya demi perikemanusiaan berkeadilan menuju keradaban. Mengingat kebutuhan kita sama yaitu makan, air, hutan dan sosial. Bukankah begitu?

Sebagai pisau analisa, sebut saja welas asih itu, solusi dan dapat diibaratkan anak panah. Maka anak panah itu harus melesat tepat sasaran saat di lepas dari busurnya.

Pada akhirnya tumpulnya dan pengebiri peraturan menyebabkan singgungan SARA. Contoh sudah terlalu banyak kita rasakan. Namun solusi di ambil penguasa belum mengenai target sebenarnya. Inilah pokok masalahnya yaitu karrakter penguasa saat ini tidak menjiwai solusi persoalan tapi justru menambah persoalan baru. Bukankah amat ironis?! (AW)