Jakarta, NusantaraPos – Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 Bedjo Untung, mendukung pemilu yang aman dan damai. Sebab hal itu menjadi indikator sukses tidaknya pesta demokrasi.
“Menyikapi pemilu yang akan dilaksanakan 17 April mendatang, kita menyambut baik pesta demokrasi dan mengharapkan bahwa pemilu itu sukses,” ujar Bedjo di sela-sela aksi ‘Kamisan’ di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Adapun di Pemilu 2019, Bedjo tak secara gamblang mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) tertentu. Hanya karena pihaknya memang fokus pada penuntasan masalah hak asasi manusia (HAM), Bedjo menolak mendukung kandidat yang bermasalah akan hal tersebut.
“Saya tidak rela negara ini dipimpin oleh penjahat HAM,” kata dia.
Secara spesifik, penjahat HAM yang ia maksud ialah antek-antek rezim Orde Baru. Namun ia tak menegaskan pasangan calon mana yang terafiliasi orde pemerintah mantan Presiden Soeharto.
“Yang penting Orde Baru jangan tampil lagi. Mau 01 (Jokowi-Ma’ruf) atau 02 (Prabowo-Sandi) itu pilihan masing-masing, saya tidak mau mencampuri dan kami tidak akan kampanye,” tandas Bedjo. (RK)