Jakarta, NusantaraPos – Tak sedikit terduga pelaku terorisme bertempat tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Salah satunya Abu Zee, pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi. JAD Bekasi merupakan organisasi teroris yang juga menjadi tempat bernaung penusuk mantan Menko Polhukam Wiranto, Syahril Alamsyah alias Abu Rara.
Selain Abu Zee, cukup banyak terduga atau bahkan terpidana aksi terorisme yang berdomisili di Bekasi. Karenanya sebagai upaya preventif atau pencegahan, Polri mengajak masyarakat di wilayah tersebut lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Jika ada orang atau tetangga dengan gerak-gerik mencurigakan, masyarakat diharapkan melapor ke aparat berwenang.
“Aksi- aksi terorisme, paham radikalisme, yang saat ini tumbuh dan berkembang di masyarakat. Tanpa kita sadar wilayah Bekasi cukup jadi perhatian kita semua. Data dari lapangan, hampir pelaku yang semua ditangkap berasal dari wilayah ini, khususnya wilayah hukum Polda Metro Jaya,” ujar perwakilan Markas Besar (Mabes) Polri, AKBP Syuhaimi saat silaturahmi dengan warga dan ulama di Mushola An Naba, Kampung Bulak, Jatiasih, Bekasi, Rabu (23/10/2019) malam.
“Hampir tidak kita mendengar masyarakat melakukan pengaduan kecurigaan terhadap orang tak dikenal,” imbuhnya.
Atas itu, tim dari Mabes Polri pun melakukan kunjungan ke masyarakat di wilayah Bekasi. Harapannya, dengan upaya pencegahan dan imbauan kepada warga untuk lebih perhatian terhadap lingkungan sekitar, ruang lingkup pergerakan teroris menjadi semakin sempit.
“Melalui pertemuan ini kami ingin mengajak, bapak, ibu meningkatkan kepekaan kita, kepedulian kita, responsibilty kita terhadap lingkungan sekitar tempat tinggal,” jelas Syuhaimi.
Ketua RW 013 Kampung Bulak, Jatiasih, Bekasi, Abdul Qodir, mengatakan pihaknya sangat mengapresasi kehadiran tim dari Mabes Polri ke wilayahnya. Hal yang sama juga disampaikan ulama setempat yang juga Kepala Yayasan Daarul Ilmi Bekasi, Ustad Supriyadi.
“Terima kasih tim Mabes Polri yang sudah memfasilitiasi silaturahmi, kunjungan dan anjangsana dalam hubungan sinergitas warga masyarakat dan aparat struktur pemerintahan,” ujar Supriyadi.
Sementara mantan napi terorisme sekaligus narasumber pada kegiatan itu, Ustad Sofyan Tsauri, mengingatkan para warga khususnya para remaja, agar mempelajari dan mendalami ajaran agama ke orang yang tepat serta benar.
“Kepada adik-adik kita para karang taruna dan remaja, kalian harus hati-hati dalam mencari guru atau seorang ustad. Hijrah itu harus ke arah yang lebih baik bukan malah sebaliknya,” tandasnya.