TMMD  

Uniknya Andong Perpustakaan, Alternatif Tarik Minat Baca Buku Anak Usia Dini

Cilacap – “Disaat Buku Bacaan yang mendidik sudah mulai ditinggalkan, Kemajuan tekhnologi yang semakin pesat dan pengawasan orang tua mulai berkurang, bagaimana cara yang tepat untuk mempertahankan agar buku bacaan dalam perpustakaan ini masih sebagai minat baca yang begitu murah dan mendidik?”

Kalimat di atas merupakan suatu keprihatinan para Satgas TMMD 106 Kodim Cilacap bersama guru pengajar di Desa Cilibang, Kecamatan Jeruklegi terhadap generasi muda yang saat ini sudah semakin pudar dalam memanfaatkan buku perpustakaan sebagai alat baca yang murah meriah dan terbebas dari hal yang negatif, karena dalam perpustakaan hanya menyajikan buku-buku yang berbobot tinggi dengan tidak meninggalkan disiplin ilmu sebagai bangsa Indonesia yang sudah terkenal dalam hal pendidikan ini.

Dengan pudarnya minat baca buku yang saat ini sudah semakin banyak dikalangan anak-anak karena begitu mudahnya gadget didapatkan, sehingga hanya dengan satu sentuhan kita dapat mencari informasi apapun. Informasi yang disajikan dalam gadget tentunya tidak bisa disaring dengan baik, karena setiap orang bisa untuk mendapatkannya seperti yang mereka butuhkan, baik itu informasi positif maupun negatif. Ini tentu menjadi tantangan bagi pemerhati pendidikan saat ini.

Berbagai macam cara sudah dilakukan, baik dengan mobil perpustakaan keliling serta wawasan kebangsaan yang saat ini sudah digencarkan oleh Satgas TMMD 106 Kodim Cilacap dalam kegiatan non fisik, ternyata belum begitu banyak menyerap minat baca anak. Hal ini diungkapkan oleh Serka Yatiman salah seorang anggota Satgas TMMD Kodim Cilacap yang bertugas melaksanakan kegiatan non fisik bersama Sertu Mulyono, Jumat (25/10/19).

“Kita sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan kegiatan Wasbang serta meningkatkan minat baca anak. Tentu saya mulai dari anak usia dini dulu untuk melatih motoriknya agar dapat tertanam semangat membaca sejak dini. Namun saya rasa ini belum cukup dan ini tantangan bagi kita sebagai pemerhati pendidikan ini,” kata Serka Yatiman.

Sebagai seorang anggota Satgas TMMD 106 Kodim Cilacap, Yatiman bersama Mulyono harus memutar otaknya dengan keras. Hingga ada sebuah ide dengan membuat perpustakaan keliling menggunakan alat transportasi tadisonal berupa Andong yang diharapkan idenya tersebut dapat menarik minat pembaca anak-anak usia dini.

Yatiman bersama Mulyono pun mulai membuat rak buku kemudian diletakkan di atas andong dan dihias diberi tulisan “Perpustakaan Andong” sehingga terbentuklah perpustakaan andong dengan harapan anak-anak tertarik. Ia bahkan rencananya, perpustakaan andong ini akan mengelilingi Desa Cilibang di mana daerah tersebut menjadi sasaran kegiatan TMMD 106 Kodim Cilacap.

Ternyata ide Serka Yatiman dan Sertu Mulyono tersebut berhasil dengan baik. Pada saat melewati sebuah sekolahan PAUD  Hidayah, anak-anak lari keluar melihat apa yang sedang lewat di depan sekolahnya. Hingga satu anak berlari mengikuti andong yang berjalan menuju destinasi wisata Pemancingan Krama Cenil. Dengan diikuti guru TK, mereka berlari menuju lokasi tersebut karena jarak antara Paud dengan destinasi wisata tidak terlalu jauh.

Sebelum diadakan baca buku perpustakaan bersama, Serka Yatiman bersama Sertu Mulyono bahkan mempersilahkan anak-anak naik ke andong secara bergantian keliling lokasi parkir wisata pemancingan. Tentu hal ini merupakan taktik tersendiri bagi kedua Sersan tersebut.

“Ternyata dengan cara ini, secara tidak sadar anak-anak mengambil buku dan membacanya di saat naik andong yang dikendali oleh Pak Suparjo, warga desa Sawangan kecamatan Kebasen. Begitu tampak asyiknya mereka,” imbuh Yatiman.

Sementara itu, Guru Paud Hidayah, Harsini S.Pd. mengatakan, “Dengan adanya andong perpustakaan ini merupakan strategi baru yang patut diapresiasi dalam meningkatkan kembali tumbuh kembang baca anak terutama pada usia dini, karena dengan adanya pelaksanaan minat baca pada usia dini akan meningkatkan tumbuh kembang otak anak sehingga dapat menjadi cerdas. Yang terpenting adalah dengan membaca buku tentu akan mendapatkan informasi yang positif dari pada yang negatif.”

Masih di tempat yang sama, Muhdiyati S.Pd. sependapat dengan apa yang diucapkan oleh Harsini, S.Pd. Ia berharap dengan adanya ide-ide yang menarik dalam meningkatkan minat baca terhadap anak terus dilakukan. “Saya berharap demi tidak terkontaminasinya anak-anak dalam menggunakan gadget yang selama ini menjadi momok bagi kita khususnya para pengajar, alangkah baiknya ide-ide dalam menumbuhkembangkan minat baca buku ini digalakkan terus dan menciptakan ide-ide yang baru agar anak terus berupaya gemar membaca buku dibandingkan bermain gadget,” pungkasnya.(Pendim Cilacap/JK)