Upaya Pencarian Kapal Selam Nanggala Terus Dilakukan, Ditemukan Serpihan Kapal

BALI,NUSANTARAPOS,- Kasus tenggelamnya kapal selam Nanggala-402 yang saat ini sudah memasuki hari ke 3 masih terus dilakukan upaya pencarian meskipun sudah dinyatakan Submiss atau hilang kontak pada tanggal 21 April 2021 dini hari.

TNI Angkatan Laut bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia Basarnas, KNKT dan BPPT serta aset – aset negara sahabat seperti Australia, Amerika serikat, Singapura, Malaysia tetap terus berupaya dan semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan NKRI Nanggala tersebut.

Dalam konfrensi pers yang dilaksanakan di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (24/4/21) Panglima TNI, Hadi Tjahjanto mengatakan, “Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir life support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam.”

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa dari  unsur-unsur TNI Angkatan Laut telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala.

“Nanti akan dijelaskan oleh bapak Kasal terkait dengan isyarat yang ketiga yaitu Subsunk.   Untuk itu saya minta Kepala Staf Angkatan Laut untuk memberikan penjelasan, terkait perkembang operasi SAR KRI Nanggala sampai hari ini dan langkah-langkah selanjutnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan perkembangan pelaksanaan sesuai dengan Taks Organization SAR KRI Nanggala, dimana pada tiga hari yang lalu telah disampaikan bahwa Satgas SAR telah mengisyaratkan Submiss di mana pada fase Submiss tersebut terhadap KRI Nanggala yang hilang kontak.

“Kita telah melaksanakan, mengerahkan kekuatan unsur – unsur baik Unsur TNI AL maupun unsur-unsur lain dimana kita telah mengerahkan 16 KRI dan 5 pesawat udara, yang masih melaksanakan pendeteksian sampai saat ini,” katanya.

Bahkan lanjut dia, saat ini ada kapal Australia Frigate Balarat dan masih dalam perjalanan yang insya Allah nanti malam akan datang yaitu kapal Rescue MV Megabakti dan juga MV Swift dari Singapura yang mudah-mudahan dapat membantu.

“Sudah datang KRI Rigel yang sudah bekerja sejak semalam dan sampai saat ini KRI Rigel sedang melaksanakan pendeteksian lanjutan untuk meyakinkan kotak-kotak yang bawa air di sekitar datum atau posisi terakhir kapal selam terlihat dan sampai siang hari ini masih mendeteksi dan mengevaluasi hasil dari datum yang tadi sudah di sampaikan mudah-mudahan nanti sore udah ada meyakinkan bahwa ada di situ,” jelasnya.

Kasal juga menyampaikan juga bahwa telah ditemukan beberapa kepingan dan barang-barang yang berada di sekitar lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat saat menyelam yang diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam dan ini tidak akan berangkat ke luar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur terpedo.

“Bukti-bukti nanti akan bersama dengan kemarin yang saya sampaikan terjadi tumpahan minyak kemudian oli dan juga barang-barang yang diyakini barang-barang ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala dan barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum dan di sekitar radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas sehingga dan dari para ahli dalam saksi ahli dalam hal ini adalah mantan-mantan ABK KRI Nanggala dan juga komunitas kapal selam diyakini bahwa ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala,” pungkasnya. (EDTR)