Calz Dehanggo, Usaha Kreatif Selama Pandemi

Yogyakarta, Nusantarapos.co.id – Pandemi telah mengubah dan mengacaukan berbagai usaha yang telah berkembang baik.

Banyak bidang usaha yang mengalami keterpurukan, seperti yang dialami Monika Hapsari pengusaha kuliner asal Yogyakarta. Namun ia tidak patah semangat untuk tetap berinovasi melalui peluang kuliner lain.

Kegemarannya mencicipi dan mengolah makanan mengarahkannya pada usaha produksi pizza lipat (Calzone) dengan citarasa premium.

Bentuknya mirip dengan pastel yang berukuran besar dengan isian aneka keju, daging dan bumbu-bumbu mediterania.

Ia menamai produk barunya dengan Calz Dehanggo. Kata “Dehanggo” diserap dari nama daerah tempat tinggalnya di Sleman, Yogyakarta yaitu Trihanggo.

“Merek Calz Dehanggo rupanya menjadi berkat baru bagi saya, dan putuskan untuk memakainya,” ujar Monika Hapsari di Sleman, Rabu (5/5).

Bagi Monika, usaha makanan adalah usaha yang tidak ada matinya meski berbagai krisis ekonomi melanda negeri ini. Hanya butuh kreativitas dan kesungguhan dalam mengolah makanan yang disukai orang banyak, maka sebuah usaha makanan akan berjalan menuju pembelinya.

Bahan baku Calz Dehanggo yaitu 70 % dipenuhi dari keju impor dan keju lokal 30 %. Melalui berbagai ujicoba dan temuan-temuan baru tentang pembuatan keju, Calz Dehanggo hendak meningkatkan muatan susu lokal dalam kejunya.

” Ke depan, bahan pokok kami akan menggunakan produk lokal yaitu 50% keju akan menyerap ketersediaan susu lokal dari daerah DIY,” jelasnya.

Calz menawarkan sejumlah produk abdalannya seperti varian Smoked Beef, Mozzarella, Chicken Sausage, Tuna Mayo dan Durian Moza.

“Dari kelima itu, yang paling digemari pelanggan adalah smoked beef dan mozarella. Meski demikian, akan dikembangkan juga Calz Dehanggo dengan citarasa lokal khas Yogyakarta,” tuturnya.

Calzone ditawarkan sebagai makanan beku atau frozen food yang mudah diolah dan bisa segera disajikan. Bentuknya serupa pastel berukuran besar dengan kulit yang renyah dengan isian yang empuk.

Sejauh ini pelanggan Calz Dehanggo menyukai cara penyajiannya karena mereka dapat menyajikannya dengan cara yang berbeda tanpa harus memiliki oven.

Ukurannya yang medium hanya butuh 1 wajan kecil saja dan Calz Dehanggo siap dimasak. Sangat mudah diolah orang tua ,karyawan atau mahasiswa yang tetap beraktivitas di rumah.

Calz Dehanggo berupaya menggantikan keterbatasan sebagian besar masyarakat dalam menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi keluarga dan juga memenuhi kerinduan bersantap di restoran yang menyediakan makanan premium.

Bulan Mei 2020 ketika Monik memulai usahanya, Calz Dehanggo memproduksi 20 pack perminggu. Penjualannya dibantu teman-teman yang terkena PHK atau pemotongan gaji akibat WFH.

Dengan kualitas calzone yang baik dan mulai digemari, setelah 1 tahun berjalan, Calz Dehanggo bisa memproduksi pesanan 200 pack perminggu. Untuk melengkapi penjualan, kini telah siap reseller untuk melayani pelanggan di daerah Semarang melalui akun Instagram @clazicalz.

Pembeli dan pelanggan di Yogyakarta, dapat menghubungi IG @calzdehanggo – 0877 3419 1939. Sementara Pembeli dan pelanggan di Semarang dapat menghubungi IG @clazicalz – 0817 292 028.

Usaha mikro yang dijalankan secara konsisten berbuah manis. Usaha ini pun memanfaatkan kemudahan pengembangan konten untuk promosi usaha di Instagram. Bahkan, transaksi melalui instagram dapat dilakukan dengan metode pembayaran COD. Hingga kini, Calz Dehanggo telah terkirim ke Bali dan Papua. ( AKA) .