Langkah Gubernur Anies Tentang Ziarah Diapresiasi IBI Institute

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Polemik terbitnya Seruan Gubernur DKI Nomor 5 Tahun 2021 tentang pengendalian covid 19 yang salah satu isinya larangan ziarah kubur di masa hari raya idul fitri menjadi trending topik yang hangat di mata masyarakat dan kelompok masyarakat. Terjadinya pro kontra diantara kelompok masyarakat menjadi suasana kota Jakarta menjadi dinamis.

“Jakarta hari ini sangat dinamis sekali, karena masyarakatnya terbangun sikap yang kritis konstruktif, saya mengapresiasi situasi pro kontra yang terjadi di masyarakat dalam situasi hari raya ini” ujar Ridha Satria Sekum Insan Bermutu Indonesia (IBI) melalui siaran persnya, Sabtu (15/5/2021).

Menurut Ridha, DKI Jakarta menjadi pusat barometer negara Indonesia, siapapun Pemimpinnya pasti akan membuat suatu kebijakan yang populis dan tidak populis terhadap masyarakat Jakarta.

“Saya sangat mengapresiasi seruan yang dikeluarkan oleh Gubernur Anies, karena mengingat tentang covid 19 ini masih belum 100% terkendali di Ibukota RI memang alangkah baiknya ziarah kubur untuk sementara dipostpone. Terlebih karena setiap tahun faktanya memang benar adanya terjadi kerumunan masyarakat yang otomatis akan sangat sulit sekali terkendali ketika pada saat area masuk ataupun keluar komplek pemakaman,” katanya.

Ridha menjelaskan untuk pada saat di makam memang benar tidak terjadi kerumunan tapi pada saat masuk dan keluar kerumunan timbul. Dengan adanya pencegahan seperti ini saya perpendapat tidak perlu dijadikan polemik yang sangat besar, toh juga pada akhirnya ketika tanggal 17 mei masyarakat dipersilahkan utk ziarah kubur.

“Jadi sebenarnya ziarah kubur hari raya itu hanya sebatas dipending ataupun postpone bukan ditiadakan” imbuh sekum IBI tsb.

Ridha berharap persoalan ini jangan terus menerus dipermasalahkan, toh pada akhirnya mereka akan bisa berziarah kubur juga dan masih di bulan syawal juga.

“Jadi saran saya yuk sama-sama kita saling mengapresiasi positif kebijakan yang terbaik untuk kebaikan masyarakat agar kota tercinta kita ini menjadi kota yang sehat dan wabah ini benar-benar bisa tenggelam di kota Jakarta dan seluruh aktivitas bisa benar-benar normal 100 %, perekonomian masyarakat Jakarta bisa normal lagi” tambah pria berkepala plontos ini.