TMMD  

Budaya Gotong Royong Yang Membanggakan Warga Desa Siwalan Patut di Contoh

Gresik – Dandim 0817/Gresik Letkol Inf. Taufik Ismail, merupakan sosok komandan yang begitu dekat dengan masyarakat. Disetiap kunjunganya ke lokasi TMMD Dandim selalu menyempatkan diri berkomunikasi secara terbuka dan santai dengan masyarakat untuk memberikan banyak masukan dan ilmu pengetahuan terkait wawasan kebangsaan maupun yang lainya, agar masyarakat mempunyai kemauan untuk maju disemua sektor kehidupan.

Dalam TMMD ke 111 di Desa Siwalan Kecamatan Panceng yang menjadi sorotan dari pelaksanaan program adalah gotong royong yang dilaksanakan oleh satgas bersama warga begitu kompak dan penuh semangat. Tidak kenal lelah dengan tujuan yang sama menuju masyarakat yang sejahtera. Kekompakan warga Desa Siwalan dalam gotong royong sangat luar biasa, mereka semua masih mempertahankan budaya asli Timur yang begitu kental dalam kebersamaan. Karena dengan kebersamaan itulah semua tujuan akan tercapai.

“Semoga budaya seperti ini akan terus dilestarikan dan dipertahankan sehingga akan mampu membawa perubahan dengan cepat untuk menjadi desa yang maju. Karena tingkat keberhasilan dalam pembangunan tentunya dari masyarakat, kalau masyarakatnya mampu diajak dalam kebersamaan segala kemungkinan untuk menjadi sejahtera dapat terlaksana.,” kata Serda Heru, Minggu (27/6/21).

Di sisi lain, Dansatgas TMMD 0817/Gresik Letkol Infantri Taufik Ismail mengatakan,” Budaya yang dipertahankan oleh masyarakat merupakan Perwujudan dari pengamalan Pancasila.Sadar ataupun tidak, warga harus diberi wawasan tentang perwujudan dari pengamalan Pancasila, sehingga tidak terjadi salah kaprah. Apalagi masyarakat dipelosok ataupun daerah terpencil yang jauh dari perhatian.
Dengan cara pendekatan langsung kepada masyarakat tentu mereka akan dapat mengerti dan memahami pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga dengan pendekatan komsos masyarakat akan mampu berfikir arti pentingnya pembangunan ekonomi maupun Infrastruktur serta melaksanakan pola hidup yang sehat. (*)