DAERAH  

Wamen Pertanian RI Hadiri Panen Raya Porang di Trenggalek

Panen raya tanaman Porang di Trenggalek

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS,- Panen raya tanaman Porang tepatnya di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek berjalan lancar.

Dihadiri Wakil Menteri (Wamen) Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi mengikuti panen raya porang didampingi Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin.

Panen raya ini dimaksudkan untuk memastikan agar hasil tanaman Porang dari petani ini dapat terserap dengan baik dengan harga yang stabil.

Dalam pelaksanaannya, Bupati Trenggalek, Moch. Nur Arifin mengatakan, Pemkab akan terus berkomitmen dalam mempermudah investasi terutama untuk industri porang.

Yakni dengan menyiapkan lahan bagi siapapun yang ingin berinvestasi di Kabupaten Trenggalek. Jadi Investor tidak harus pusing berpikir soal beli lahan.

“Ibaratnya, investor datang ke sini, tinggal rancang pabriknya saja sudah bisa jalan,” kata Gus Ipin, Rabu (25/8/2021).

Kendati demikian, Gus Ipin meminta agar sistem bagi hasil industri saling menguntungkan. Baik bagi investor, pemkab, maupun petani.

Mekanismenya bisa 50, 30, 20. Keuntungan 50 persen untuk investor, 30 persen untuk kami (pemda) karena kami yang punya lahan, dan 20 persen dikembalikan ke kelompok.

“Dengan demikian, saya yakin permasalahan soal harga dan serapan porang bisa diminimalisir,” ujarnya.

Menurutnya, dengan cara itu petani akan loyal ke perusahaan. Tidak mencari pabrik lain untuk menjual, karena mereka merasa turut memiliki perusahaan juga. Agar sistem bagi hasil industri saling menguntungkan.

“Baik bagi investor, pemkab dan petani, misal 30 persen untuk kami (pemda) karena kami yang punya lahan, dan 20 persen dikembalikan ke kelompok,” katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri (Wamen) Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi menekankan pentingnya peningkatan hilirisasi produk porang.

Sehingga, porang yang ditanam oleh para petani bisa terserap maksimal dan harga jualnya akan terus stabil.

“Jadi masalah yang mungkin akan terjadi, seperti tidak bisa diserap, harga tidak stabil, bisa dihilangkan,” terang Harvick.

Dalam hal ini Pemerintah pusat berkonsentarasi penuh terhadap masalah hilirisasi porang tersebut. Sehingga, porang sebagai salah satu komoditas pertanian tidak hanya baik di awal, tapi berkelanjutan.

Untuk mencapai hal itu, pihaknya menekankan pentingnya kerja sama lintas pihak. Terutama kerja sama antara pemerintah daerah, swasta, dan para petani.

“Saat ini Kementerian Pertanian akan berkonsentrasi semaksimal mungkin untuk tahap produksi,” ujarnya. (RUDY)