DAERAH  

Asuh Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 Jadi Program Pemkab Trenggalek

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Gerakan asuh anak yatim piatu akibat ditinggalkan orang tua yang menjadi korban dari wabah Covid-19 mulai digaungkan.

Komitmen tersebut menjadi langkah pemerintah daerah untuk memenuhi keberlangsungan hidup dan jaminan serta hal pendidikan bagi mereka para anak yatim piatu.

“Jadi kita merangkul anak-anak yang menjadi yatim atau bahkan yatim piatu karena ditinggalkan orang tuanya akibat kematian Covid-19,” ungkap Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin, Selasa (31/8/2021).

Menurut Gus Ipin sapaan akrabnya, yang mendasari Pemerintah Kabupaten Trenggalek meluncurkan program gerakan asuh bagi anak yatim akibat Pandemi Covid 19 bersamaan dengan momentum Hari Jadi ke-827 Trengggalek.

Dalam upaya ini Pemkab Trenggalek mengajak peran serta seluruh elemen masyarakat. Mulai dari ASN, TNI-Polri dan swasta untuk ikut ambil bagian menjadi orang tua asuh bagi mereka.

“Semangatnya keceriaan, harapan dan keberlangsungan anak yatim akibat Pandemi Covid 19 ini bisa kembali,” harap Gus Ipin.

Ditambahkan Gus Ipin, haari ini pihaknya melaunching beberapa program, diantaranya gerakan orang tua asuh untuk anak yatim piatu Covid 19.

Berdasarkan data yang telah dihimpun ada sebanyak 160 anak, selain itu semua anak di buatkan rekening di Bank Jatim. Sedangkan nanti yang mengisi adalah para donatur TNI-Polri, ASN, swasta dan semuanya.

Senada disampaikan, Ratna Sulistyowati selaku Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Trenggalek menambahkan, menurutnya awal dari berfikir menggagas program ini diantara kematian Covid-19 pastinya ada anak yang menjadi yatim atau yatim piatu.

“Setelah kita check ternyata benar dari 700 kematian terdata ada 167 anak yang menjadi yatim,” pungkasnya.