HUKUM  

Kalah di PT TUN, Partai Berkarya Kubu Muchdi Pr Akan Ajukan Kasasi

Pengurus DPP Partai Berkarya versi Muchdi PR berfoto bersama disela kegiatan.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) pada tanggal 1 September 2021 memenangkan banding yang diajukan oleh kubu Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) selalu ketua umum Partai Berkarya hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2018 lalu, sehingga SK Kemenkumham perihal kepengurusan Partai Berkarya periode 2020-2025 dengan ketua umumnya Muchdi PR hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2020 pun dianggap tidak sah.

Menyikapi hal tersebut Sekjen Partai Berkarya versi Muchdi PR, Badaruddin Andi Picunang mengatakan apa yang diputuskan oleh PT TUN tersebut merupakan putusan sementara belum putusan hukum tetap (inkracht), sehingga masih ada langkah hukum lainnya seperti kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung.

“Sehingga dalam waktu dekat kami akan melakukan kasasi ke Mahkamah Agung, Kemenkumham pun pasti membela putusan yang telah dikeluarkan terkait SK nomor 16 dan 17. Artinya putusan tersebut tidak otomatis langsung membatalkan SK Kemenkumham yang telah kami pegang yaitu SK nomor 16 (Perubahan AD/ART) dan 17 (Pengurus DPP) tanggal 30 Juli 2020,” katanya melalui siaran persnya Senin, (6/9/2021).

Badaruddin menjelaskan SK kami berlaku sampai tahun 2025, sementara SK yang menggugat itu sampai April 2022, itupun sudah dicabut dengan terbitnya SK hasil Munaslub Partai Berkarya tahun 2020 lalu. Kita lagi fokus persiapan tahapan pemilu 2024, jadi masalah hukum ini diharap tidak mengganggu dan prosesnya masih panjang, bisa setelah pemilu 2024 baru selesai.

“Insya Allah Selasa besok 7 September 2021 Ketum Muchdi PR dan pimpinan DPP/DPW/DPD akan mengadakan rapat (zoom meeting) menyampaikan sikap untuk lanjut ke kasasi dan kita fokus persiapan tahapan pemilu 2024 yang saat ini sedang kita genjot kelengkapannya. Pengurus sampai tingkat kecamatan harus lengkap per Desember 2021,” terangnya.

Jadi, lanjut Badaruddin, kita hadapi ini dengan senyum saja. Niat kita mau menyelamatkan dan membesarkan partai, untuk apa pimpin partai kalau tidak serius dan tidak diperhatikan, cukuplah pemilu 2019 jadi pelajaran.

“Partai ini dibangun bersama secara gotong royong, bukan besutan satu kelompok atau perorangan, saksi hidup dan jejak digital masih ada. Kasihan teman-teman di daerah, banyak yang kehilangan harta benda bahkan nyawa membangun partai ini, merekalah pemilik sebenarnya partai ini,” tegas putra asli Sulawesi tersebut.