Pacitan dikenal masyarakat sebagai daerah dengan jutaan tempat wisata yang indah. Namun dibalik banyaknya keindahan yang ada di Pacitan, masyarakat sekitar harus selalu waspada akan potensi Gempa dan Tsunami yang ada di Pacitan. Berikut penjelasannya :
Tsunami setinggi 28 meter dalam waktu 29 menit
Berdasarkan hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas kegempaan sejak 2008, wilayah selatan Pacitan beberapa kali terbentuk klaster seismisitas aktif. Meskipun, klaster pusat gempa yang terbentuk, tidak diakhiri dengan terjadinya gempa besar. “Berdasarkan hasil penelitian, wilayah Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit,” kata Dwikorita, Minggu (12/9/2021). Tinggi genangan di darat bisa berkisar antara 15-16 meter, dengan potensi jarak genangan mencapai 4-6 kilometer dari bibir pantai.
Terjadi di selatan Jawa
Sementara itu Kepala Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, wilayah selatan Pacitan merupakan bagian dari zona aktif gempa di Jawa Timur yang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan. “Di wilayah ini pada beberapa tahun terakhir sering terjadi aktivitas gempa signifikan yang guncangannya dirasakan masyarakat,” jelas Daryono. Potensi gempa dan tsunami di pesisir selatan Jawa ini juga akibat pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
Rawan Gempa 8.7 Magnitudo
Menurut hasil kajian, potensi magnitudo maksimum gempa megathrust selatan Jawa Timur hasil kajian adalah 8,7. Oleh tim kajian BMKG, nilai magnitudo gempa tersebut dijadikan sebagai input pemodelan tsunami untuk wilayah Pacitan dengan menggunakan data batimetri dasar laut Samudra Hindia dan data topografi pesisir Kabupaten Pacitan. “Pemodelan juga sudah menggunakan data tutupan lahan, selanjutnya dilakukan running program pemodelan tsunami sehingga diketahui nilai ketinggian tsunami, zona genangan tsunami dan jauhnya landaan tsunami, serta waktu tiba tsunami di pantai,” jelas Daryono. Dari pengukuran potensi itulah, BMKG merumuskan peta bahaya tsunami yang bisa bermanfaat bagi masyarakat sebagai acuan mitigasi.
Lebih Berbahaya
Morfologi Pantai Pacitan yang berbentuk teluk lebih berbahaya. “Tsunami yang masuk teluk akan terakumulasi energinya karena tsunami yang masuk ke teluk gelombangnya berkumpul dan terjebak sehingga tinggi tsunami makin meningkat,” kata Darsono. Jika morfologi pantai teluknya landai, maka tsunami dapat melanda daratan hingga jauh.
Berdasarkan hal diatas, masyarakat diharapkan agar mampu mempersiapkan diri apabila terjadi skenario terburuk. Meski baru prediksi, masyarakat yang berada di zona bahaya perlu berlatih rutin untuk melakukan langkah evaluasi mandiri.
Ditulis Oleh Ahsan Nugraha