HUKUM  

Bersama Polri Lawan Kelompok Radikal, FPII Gelar Sekolah Madrasah Deradikalisasi

Jakarta, Nusantarapos – Front Pemuda Islam Indonesia (FPII) menggelar acara Madrasah Deradikalisasi di Jakarta, 27 – 29 Oktober 2021. Acara yang di gelar selama 3 hari ini mendatangkan berbagai nara sumber kompeten di bidang terorisme, radikalisme antara lain sebagai Keynote Speech atau pembicara kunci oleh Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang di wakili oleh AKBP Kurnia Wijaya dari Direktur Identifikasi dan Sosialisasi Densus 88 Anti Teror (DIT IDENSOS DENSUSĀ 88 AT) Mabes Polri.

Kegiatan ini memhadirkan berbagai stake holder sebagai peserta terutama perwakilan aktivis FPII dari berbagai daerah Se-Indonesia.

Sri Bintang Ketua pelaksana acara Madrasah deradikalisasi mengatakan, acara ini di gagas antara lain bertujuan membentengi generasi muda Islam dari paham-paham radikal yang banyak beredar terutama di media-media sosial yang secara terbuka mempromosikan gagasan teror, radikal yang menafsirkan secara sempit dan memanipulasi ayat-ayat suci untuk melegitimasi kegiatan terorisme dan radikalisme.

“Di era teknologi informasi ini anak-anak muda yang sangat akrab dengan media sosial terutama aktivis-aktivis generasi muda Islam sangat mudah mendapat akses dan informasi tentang ide, gagasan radikal yang di bungkus dengan seolah oleh membela Islam tetapi pada fakta sebenarnya itu semua adalah manipulasi yang memiliki motif dan tujuan politik seperti di lakukan oleh ISIS, Al Qaidah dan kelompok teror lainnya,” katanya.

“Nah di acara madrasah deradikalisasi inilah semua fakta-fakta soal kegitan teror ini di bedah secara komprehensif sehingga peserta memahami secara paripurna persoalan sebenarnya sehingga tidak mudah terjebak oleh gagasan radikal”, sebut Bintang paska penutupan acara.

Menurut Bintang, sesuai hasil keputusan Rakernas FPII 2021 yang merupakan satu rangkaian acara dengan Madrasah Deradikalisasi ini bahwa kegiatan pelatihan ini akan di perluas pelaksanaannya kedaerah – daerah dengan melibatkan lebih stake holder terutama kerja sama dengan lembaga-lembaga Islam atau pondok pesantren serta anak-anak kerohanian Islam di SMU yang sering kali menjadi sasaran rekruitmen kader dari kelompok-kelompok teror.

“AKBP Kurnia dari Densus 88 yang mewakili Kapolri berkomitmen untuk mendukung kegiatan kegiatan deradikalisasi seperti ini yang sangat positif bagi generasi muda. Kerja sama semua pihak sangat di perlukan untuk melawan ideologi lintas negara berbasis teror ini. Dukungan dan responsif Kapolri bagi generasi muda saat ini dengan kegiatan positif yang bermanfaat sangat hargai dan terima kasih untuk itu”, pungkas Bintang. (mars/*)