DAERAH  

Ketua Distrik GMBI Dan Kapolres Pacitan Tanggapi Peristiwa Berdarah Karawang

PACITAN, NUSANTARAPOS,- Peristiwa berdarah hingga menewaskan salah satu anggota organisasi masyarakat (ormas) dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) pada Rabu (24/11) lalu berbuntut panjang.

Sebelumnya, korban yang diketahui bernama Achmad Sudir, Kordiv Pengamanan Distrik Rembang, warga RT 003, RW 001, Kelurahan Lodan Wetan, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah itu dikeroyok oleh oknum ormas Gerakan Militan Pejuang Indonesia (GMPI) dan oknum Laskar NKRI, di Jalan Interchange Karawang, tepatnya di depan Hotel Resinda.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mandaya. Setelah menjalani perawatan, akhirnya korban menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 17.30 WIB.

Menanggapi perisitiwa berdarah itu, Ketua LSM GMBI Distrik Pacitan, Yayak Nurmanto mengecam aksi pengeroyokan tersebut. Pihaknya mendukung aparat untuk menangani kasus itu secara hukum.

“Kami mendukung Polisi sepenuhnya. Peristiwa berdarah itu kami serahkan kepada Polri untuk menangani kasus tersebut secara hukum di Kerawang, agar kejadian itu tidak berimbas ke daerah lain,” kata Yayak, kepada Nusantarapos, Sabtu (27/11/2021).

Terpisah, Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono, membenarkan sikap Ketua GMBI Pacitan yang menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada Polisi. “Iya benar, demikian serahkan sepenuhnya ke kepolisian di sana. Jaga kondusifitas wilayah Pacitan dan menjadi warga Pacitan yang baik,” ujar Kapolres.

Di sisi lain tercipta kepedulian penggalangan donasi yang dilakukan oleh GMBI Pusat. Donasi diawali dari Ketum GMBI Pusat yang memberikan santunan senilai Rp5 juta. Gerakan sosial santunan diteruskan dari Distrik Rembang asal korban. Distrik Rembang memberikan Rp25 juta dan diikuti distrik lainya. “Distrik Pacitan pun ikut berduka atas meninggalnya saudara kami. Termasuk kami juga memberikan santunan,” ungkap Yayak

Ia berharap dan sebagai antisipasi agar kejadian premanisme di Karawang itu, jangan sampai terjadi di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Pacitan.

“Bagaimanapun semua agar bisa menjaga dan melestarikan hidup bermasyarakat di Pacitan yang sudah baik. Sehingga adanya oknum-oknum premanisme seperti itu jelas mengkhawatirkan masyarakat, apalagi sampai terjadi pengeroyokan, pembunuhan, tentu sangat berbahaya. Sekali dan harus dihapuskan tidak boleh ada di Pacitan,” pungkasnya.

Penulis: MUJAHIDEditor: SIGIT