WISATA  

Hingga November 2021, Realisasi PAD Pariwisata Trenggalek Capai Rp1,85 Miliar

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS, – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sangat berdampak terhadap lesunya perekonomian para pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata, di Kabupaten Trengggalek, Jawa Timur.

Dampak paling besar terutama pada menurunnya pengunjung, yang mengakibatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata belum tercapai.

“Kita akui jumlah kunjungan wisatawan menurun signifikan, akibatnya pendapatan daerah hanya tercapai sekitar 61,7 persen (kondisi saat ini),” ujar Sunyoto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trengggalek, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/12/2021).

Sunyoto menjelaskan, target pendapatan di tahun 2021 ini yakni sebesar Rp3 miliar. Namun, hingga November target tersebut tercatat baru mencapai Rp1,85 miliar. Jika diprosentasekan, hanya terealisasi sekitar 61,7 persen.

Sementara itu, pada tahun 2022 mendatang target pendapatan dari sektor pariwisata ada peningkatan, yakni sebesar Rp7 miliar. Namun, hal itu tergantung situasi pandemi covid-19 pada tahun depan. “Jika keadaan normal, target Rp7 miliar tidak berat, karena pendapatan kita di tahun 2019 sudah mencapai Rp9 miliar,” terangnya.

Sunyoto memprediksi, peningkatan pendapatan itu akan terjadi pada destinasi wisata pantai. “Seperti di tahun-tahun sebelumnya, pendapatan paling tinggi dari Pantai Pasir Putih,” katanya.

Menurutnya, objek wisata pantai masih menjadi poin pendapatan tertinggi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Sedangkan di tahun depan, untuk peningkatan PAD pada pajak tiket wisata melalui fam trip.

“Memang pada dasarnya fam trip untuk pemulihan ekonomi pada pengelola wisata dan pedagang di lingkungan destinasi wisata, namun jika itu maksimal akan berdampak pada karcis dan tiket,” katanya, sambil membuka data program dinas pariwisata.

Sunyoto menambahkan, selain akan memaksimalkan pengelolaan fam trip, juga akan dimaksimalkan pada pengelolaan retribusi aset serta mendorong wisatawan untuk datang dan inap.

“Tentu dengan penerapan wisatawan yang datang ke Trengggalek tidak hanya berkunjung, tapi juga menginap beberapa hari. Sehingga terjadi perputaran uang di beberapa wilayah yang berdampak pada pemulihan ekonomi,” pungkasnya.

Penulis: RUDIEditor: SIGIT