DAERAH  

Realisasi Penerimaan Pajak KPP Pratama Tuban Lampaui Target

Tuban, Nusantarapos – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kabupaten Tuban berhasil melampaui realisasi penerimaan pajak 100 persen pada akhir 2021. Bahkan, pada akhir tahun diperkirakan bisa terealisasi sekitar 103 persen.

“Capaian realisasi penerimaan 100 persen tersebut sangat membanggakan, mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi,” terang Kepala KPP Pratama Tuban, Arif Puji Susilo setelah menggelar tasyakuran atas prestasinya di kantor setempat, pada Kamis (23/12).

Kata dia, atas prestasi tersebut menjadikan KPP Pratama Tuban sebagai salah satu dari 7 KPP di Kanwil DJP Jawa Timur II yang mampu meraih target 100 persen. Sedangkan, agar terpenuhi target tersebut perlu memerlukan strategi, kerja keras, dan kekompakan tim.

“Kita sangat bersyukur, karena untuk KPP Pratama Tuban sudah 6 atau 7 tahun lalu tidak pernah mencapai 100 persen. Alhamdulillah tahun ini kembali 100 persen,” imbuhnya.

Menurutnya, penerimaan pajak KPP Pratama pada akhir tahun nanti bakal melebihi 100 persen. Diperkirakan capaian pajak bisa mencapai 103 persen di 31 Desember 2021 mendatang.”Insya allah kalau sampai di akhir tahun nanti kita bisa mencapai 103 persen,” jelasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil DJP Jawa Timur II, Dudung Rudi Hendratna yang datang ke KPP Pratama Tuban langsung memberikan apresiasi dan reward karena telah mampu mencapai target 100 persen. Untuk di Kanwil Jatim 2 secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 91 persen atau sekitar Rp 20,1 triliun sari target realisasi sebesar Rp 22,2 triliun. Kemudian, target nasional saat ini penerimaan pajak sudah berjalan sekitar 94 persen lebih. Dengan target realisasi penerimaan sebesar 1.229,6 triliun.

“Terkahir secara nasional kita muenerima 100 persen itu pada 2008 atau sekitar 12 tahun lalu. Alhamdulilah di tahun ini Insya Allah kita kembali bisa 100 persen secara nasional. Sebab saat ini nasional sudah menginjak 97,4 persen. Tahun ini kita ada target penerimaan pajak Rp 1.229,6 triliun,” pungkasnya kepada wartawan. (afi)