DAERAH  

Gus Ipin Apresiasi Pembangunan Gedung RSUD Trengggalek Sudah Mencapai 30 Persen

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Proses pembangunan ruang isolasi Covid-19 dan instalasi gawat darurat Covid-19 di RSUD dr. Soedomo Trengggalek, Jawa Timur yang dibangun dari anggaran pinjaman daerah berupa program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sudah mencapai 30 persen.

Pembangunan bisa dikatakan lebih cepat, karena dari masa kontrak kerja selama 6 bulan, mengingat proses pengerjaan selama 3 Minggu telah mencapai bangunan empat lantai. Bahkan dikerjakan 24 jam sehari.

Hal ini disampaikan Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin saat meninjau pelaksanaan pembangunan gedung bersama jajaran Forkopimda. Dirinya menyatakan bahwa progres pembanguanan ruang isolasi Covid 19 dan instalasi gawat darurat Covid 19 di RSUD dr. Soedomo ini menjadi konsen serius.

Hal itu menyusul pers rilis Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang menyampaikan bawaaannya varian Omicron Covid 19 telah masuk ke Jatim. Selain pembangunan yang telah disiapkan, Pemkab juga mempercepat vaksinasi pelajar di segala kelompok umur diharapkan mampu menciptakan kekebalan komunal.

“Saya minta kemarin untuk mempercepat proses pembangunan, dari 6 bulan kontrak kerja, diharapkan bisa dipercepat selesai akhir Februari 2022 nanti,” pintanya. Selasa (4/1/2022).

Dengan mempercepat proses pembangunan, Gus Ipin menjelaskan ada kesiapan bila terjadi pelonjakan kasus pasca perayaan Natal dan Tahun Baru, meskipun itu suatu hal yang tidak diinginkan.

Dari permintaan percepatan, pihaknya mengaku senang atas proses tersebut, mengingat saat ini pembangunannya sudah mencapai 30 persen. Dimulai berkontrak akhir Oktober, kemudian pengerjaan pondasi dimulai November dan ditinggikan mulai awal Desember.

Jadi 3 minggu berjalan pembangunan sudah sampai pada lantai 4, ini bisa dibilang termasuk cepat. Karena di kontrak 6 bulan tapi diminta akhir Februari sudah jadi. Jadi pihak kontraktor mengupayakan kejar kebut terus 24 jam.

“Dari laporan yang saya terima, teman-teman pekerja hanya istirahat pada malam tahun baru,” ungkapnya.

Ditambah Gus Ipin, “Selanjutnya tanggal 1 Januari 2022 cuma sampai pertengahan, bekerja terus dan semoga dalam tanda kutip tidak terpakai untuk varian omicron. Jika ini nanti ada peningkatan kasus, tentu ini bagian dari ikhtiar untuk mewujudkan satu sistem yang lebih resilience terhadap Covid. Karena ini memang di desain untuk penanganan Covid 19. Sehingga meskipun nanti tidak ada pandemi, tetap dimanfaatkan namun bila ada pandemi akan masih tetap standar,” pungkasnya. (Rudi)