DAERAH  

Progres Serapan Pinjaman Daerah PEN di Trenggalek Ditiru Pemprov Gorontalo

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Proses pelaksanaan kegiatan pembangunan ruang isolasi Covid-19 dan Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Soedomo Trenggalek yang di anggarkan dari pinjaman daerah program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dilirik Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Hal itu dibuktikan dari kunjungan Pemprov Gorontalo ke Trengggalek dalam rangka studi tiru proses penyerapan anggaran PEN. Bahkan rencananya Kabupaten Klungkung Provinsi Bali juga akan melakukan hal yang sama.

“Pemprov Gorontalo hari ini melakukan kunjungan ke Trengggalek untuk melaksanakan studi tiru,” ucap Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin usai kegiatan bertempat di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Jum’at (21/1/2022).

Dijelaskannya, Kabupaten Trenggalek dan Pemprov Gorontalo memang memiliki alokasi pinjaman daerah melalui program PEN yang sama. Sehingga Pemprov Gorontalo mencoba mengadopsi kisah sukses yang dilakukan Trenggalek.

Rombongan Pemerintah Provinsi Gorontalo, dihadiri oleh Asisten Pembangunan bersama tim. Beliau melakukan study banding terkait delivery project pembangunan yang bersumber dari dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Setelah berdiskusi, beliau langsung meninjau rumah sakit. Untuk melihat kenyataannya yang akan dijadikan rujukan Pemerintah Provinsi Gorontalo,” ungkapnya.

Dalam hal ini Gus Ipin mengucapkan terimakasih atas sharing pengalaman semoga di semua kegiatan untuk membantu masyarakat. Khusususnya untuk penanganan kesehatan atau rumah sakit di seluruh indonesia.

Bahkan untuk Minggu depan juga akan hadir dari Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Mereka juga akan melakukan studi banding yang sama terkait masalah PEN.

Sementara, Asisten Pembangunan Sekda Provinsi Gorontalo Sutan Rusdi menerangkan, Pemprov Gorontalo dalam hal ini mendapatkan alokasi pinjaman PEN dalam rangka pemulihan ekonomi daerah. Bahkan jumlahnya sama dengan Pemerintah Kabupaten Trenggalek sehingga keinginan melakukan study tiru sudah lama diagendakan.

Dalam proses penyerapan, pihaknya akan melihat kecepatan waktu eksekusi PEN itu sendiri. Karena pinjaman ini punya batas waktu hingga Desember dan Trenggalek bisa 6 bulan kontrak dan pembangunan lebih cepat dilakukan.

“Alokasi PEN di Gorontalo sendiri hampir sama dengan Trenggalek yakni Rp 150 miliar, sama dengan Trengggalek yang digunakan untuk rumah sakit,” tegasnya.

Namun untuk bangunan fisiknya sendiri Rp. 105 miliar, sisanya digunakan untuk pengadaan alat-alat kesehatan. Satu lagi tambahan kenapa kita memilih Trenggalek, sambung Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Gorontalo itu, yakni metode yang dipakai oleh Trenggalek.

“Metode perencanaan yang digabung jadi satu kontraktor (Rancang Bangun) ini yang ingin kita tiru,” tandasnya.

Dalam kunjungannya Asisten Pembangunan Pemprov Gorontalo bersama tim didampingi Bupati Trenggalek dan jajaran. Berkesempatan meninjau progres pembangunan ruang isolasi Covid 19 dan Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Soedomo Trenggalek yang tengah dikebut pengerjaannya.

Progres pembangunan ruang isolasi dan IGD di RSUD dr. Soedomo Trenggalek memang tergolong sangat cepat. Saat ini progresnya sudah mencapai pemasangan sekat dinding bangunan. (Rudi)