DAERAH  

Tajamkan Program 2023, Gus Ipin Ingin Output Pertanian dan Pangan Lebih Maksimal

TRENGGALEK,NUSANTARAPOS, – Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin meminta kepada jajarannya terutama pada organisasi perangkat daerah (OPD) untuk tidak membuat terlalu banyak program, namun pihaknya meminta untuk meningkatkan anggaran dibeberapa program prioritas saja.

Tujuan itu digunakan untuk meningkatkan margin yang tinggi. Karena beberapa program telah dibedah dan hasilnya ada beberapa faktor yang tidak fokus pada pemaksimalan program itu sendiri.

“Memang benar, kita akan menajamkan program terutama pada Dinas Pertanian dan Pangan di tahun 2023,” ungkap Gus Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek, Kamis (27/1/2022).

Menurutnya, penajaman program ini dilakukan untuk melaksanakan program kegiatan untuk tahun 2023. Jadi targetnya tidak terlalu banyak program kegiatan, sedikit saja namun dimaksimalkan terkait anggarannya.

Selanjutnya program tersebut juga harus diukur dengan benar, program harus sensitif terhadap indikator kinerja. Utamanya, karena saat ini sudah masuk tema transformasi ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

“Jadi untuk sektor pertanian sudah kita bedah apa saja faktor untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya bertani mereka,” ungkapnya.

Dengan membedah dan menganalisis faktor, Gus Ipin menerangkan dengan begitu mereka punya margin yang tinggi. Tadi dibedah ada beberapa faktor kemudian juga ada beberapa kegiatan, selanjutnya dilakukan rumusan kegiatan utama pada bidang tersebut.

Dengan program utama akan memiliki komitmen untuk membuat satu contoh pertanian berkelanjutan. Didalamnya ada metode memakai Anston dan juga Jajar Legowo yang di Denplot bisa menghasilkan 13 ton.

Tapi mungkin kalau di tanah Denplot harus terus coba. Selanjutnya, selama ini pupuk mahal pihaknya ingin nantinya pupuk organik dan pestisidanya serta pestisida nabati juga dimaksimalkan. Sehingga outpunya dalam beberapa waktu ke depan berasnya dapat bersertifikasi organik.

Sehingga nanti pasarnya, bisa pasar yang lebih mahal. Karena semua tahu harga beras organik di pasar pasar lokal saja bisa sampai Rp 20.000 per kilo dibandingkan dengan beras yang biasa di sini cuma sekitar Rp 8.000 hingga Rp. 9.000.

“Nah ini salah satu contoh untuk meningkatkan penghasilan mereka, dan ini baru contoh beras saja,” harapnya.

Penulis: RUDI