HUKUM  

Kasus Penipuan Pasar Modal PT OSO Sekuritas Naik Sidik di Polda Metro Jaya

JAKARTA,NUSANTARAPOS,-Setelah sebelumnya seluruh kasus investasi bodong yang di kuasakan ke LQ Indonesia Lawfirm mandek selama 2 tahun di Polda Metro Jaya, LQ Indonesia Lawfirm terus giat memperjuangkan aspirasi masyarakat korban investasi bodong.

Berkat perjuangan tersebut, sehingga tanggal 20 Januari 2022, Presiden Jokowi turut mengeluarkan perintah agar Investasi Bodong di basmi oleh pemerintah.

Berangsur-angsur sejak upaya Vokal dan Frontal yang dilakukan LQ Indonesia Lawfirm oleh ketua pengurus Advokat Alvin Lim, SH, MSc, CFP, CLA beserta tim rekanan LQ, seluruh kasus investasi bodong di Mabes, Polda Metro Jaya dan menunjukkan perkembangan berarti.

Sebelumnya, LP Mahkota dengan Terlapor Raja Sapta Oktohari di naikkan ke penyidikan dengan SPDP No B/724/I/RES 2.6/2022/Ditreskrimsus tanggal 17 Januari 2022. Kali ini giliran Kasus Dugaan penipuan, penggelapan, pidana pasar modal dan pencucian uang yang diduga dilakukan oleh Raja Sapta Oktohari dan Hasanudin Tisi, dkk melalui PT OSO Sekuritas dinaikkan ke status penyidikan dengan terbitnya SPDP (Surat perintah dimulai penyidikan) No B/1253/I/RES 2.6/2022/Ditreskrimsus tanggal 26 Januari 2022.

Perkembangan positif yang ada diapresiasi sepenuhnya oleh Ketua Pengurus LQ Indonesia Lawfirm, Advokat Alvin Lim, SH, MSc, CFP, CLA mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran Polri yang telah mendengar aspirasi masyarakat.

“Terima kasih kepada segenap jajaran POLRI yang sudah mau mendengar aspirasi masyarakat khususnya Korban Investasi bodong sehingga penantian para korban setidaknya membuahkan hasil positif. Mohon agar keberanian POLRI untuk Presisi berkeadilan dan menolak segala bentuk KKN dari Pelaku Investasi bodong agar tidak menghambat penegakkan hukum,” katanya, Jumat (28/1/22).

LQ Indonesia Lawfirm mengapresiasi Kapolri dan segenap pimpinan POLRI yang mana telah terasa perubahan positif khususnya dalam kasus penegakan hukum di Investasi bodong. Dengan terjeratnya nama Raja Sapta Oktohari di dua perusahaan investasi berbeda, Presiden Jokowi diharapkan mendengar aspirasi masyarakat dan mencopot Raja Sapta Oktohari dari jabatan Ketum KOI agar sebagai terlapor dapat memenuhi dan konsen dalam perkara hukum yang menjerat dirinya.

Para korban OSO Sekuritas yang memberikan kuasa ke LQ melalui Hotline LQ 0817-9999-489 menerangkan bahwa mereka diiming-iming instrument Repo dengan bunga tetap, yang mana ada jaminan saham sebagai collateral. Namun, nyatanya uangnya tidak dikembalikan dan jaminan repo sahamnya pun diambil oleh para pelaku tanpa seijin korban.

“Saya masuk ke OSO Sekuritas karena ada nama besar OSO sebagai pengusaha dan ketum partai, jadi jaminan reputasi membuat saya percaya. Juga ada Raja Sapta Oktohari di dalam perusahaan, membuat saya makin yakin. Namun ternyata bukan hanya gagal bayar, jaminan saham repo saya juga tidak di top up ketika nilai turun padahal perjanjian repo harusnya di jamin nilainya. Saya merasa terdjolimi. Setelah berkali-kali saya ditelpon langsung oleh Raja Sapta Oktohari dan dijanjikan akan dibayar, ternyata hanya janji palsu, tak ada pelaksanaan,” kata korban A.

Bahkan korban A mengikhlaskan uang yang telah hilang. Karena yang terpenting bagi mereka, para pelaku ditahan dan diproses hukum. “Percuma jika tidak ada itikat baik dan cuma besar di PHP saja,” pungkasnya.