Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Antusias puluhan Notaris dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengawal kandidat bakal calon ketua umum (Bacaketum) Irfan Ardiansyah Uthen untuk menyerahkan berkas persyaratan di sekretariat Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) yang beralamat di Perkantoran Roxy Mas, Jl. KH. Hasyim Ashari No. 125 , Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2022).
Selain mengantar Irfan Uthen, rombongan juga mengawal Bakal Calon (Balon) Dewan Kehormatan Pusat (DKP), Risbert S Soeleiman, Ismiati Dwi Rahayu dan Herdimansyah Chaidirsyah.
Meskipun kedatangan mereka yang hendak menyampaikan persyaratan administrasi kepada Tim Verifikasi tak berjalan semestinya seperti yang diharapkan. Pasalnya, Tim Verifikasi yang sedianya menerima secara langsung berkas yang dibawa Irfan dan para Balon DKP INI, tak satupun yang berada di tempat (Sekretariat PP INI), kedatangan mereka hanya disambut oleh dua orang karyawan yang bekerja di sekretariat PP INI tersebut.
Namun demikian mengingat batas penyerahan berkas sudah mendesak, akhirnya penyerahan berkas persyaratan untuk diverifikasi sebagai Bacakum dan Balon DKP INI tetap mereka lakukan, walaupun si penerimanya hanya dua orang staff sekretariat.
Ketua Tim Pemenangan, Mugaera Djohar mengatakan kedatangan kami ke sini adalah untuk menyampaikan persyaratan administrasi verifikasi Bacakum dan Balon Dewan Kehormatan Pusat INI Periode 2022-2025 kepada Tim Verifikasi Kongres INI XXIV yang batas waktu penerimaannya jatuh pada 31 Agustus 2022.
“Alhamdulillah pada hari ini para notaris-notaris pilihan ini, ada Bang Irfan, Kang Herdi, Uda Risbert dan Bunda Ismi yang memang mereka telah melengkapi persyaratan dari Tim Ver (Tim Verifikasi,red) untuk dipenuhi telah kita kembalikan kembali kepada mereka untuk diteliti. Ini adalah suatu bukti bahwa senior-senior kita ini mempunyai semangat yang tidak pernah kendur untuk memperbaiki organisasi dengan mengembalikan persyaratan-persyaratan dari Timver,” ujar Mumoe sapaan akrab Mugaera Djohar.
Salah satu Balon DKP INI, Hendimansyah Chaidirsyah mengatakan bahwa dirinya ada sedikit miskomunikasi dengan staffnya terkait berkas yang harus dikirimkan kembali kepada Timver.
Menurut Herdi, sebelumnya ia telah menugaskan staffnya untuk menyiapkan semua berkas yang diperlukan untuk verifikasi sebagai Balon DKP pada Hari Jumat (26/08/2022) kemarin, akan tetapi malah dikirimkan langsung pada hari itu (Jumat) juga.
“Kepada staff saya waktu hari Jumat tolong disiapkan, nggak taunya hari Jumat itu langsung dikirim. Ada dua berkas yang belum, yaitu surat keterangan bahwa saya pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah dan Dewan Kehormatan, sama surat bahwa saya sudah memenuhi kewajiban iuran,” ucapnya.
Tapi, tambah Herdimansyah, suratnya sudah keluar dari Pengwil InI DKI Jakarta, sudah di e-mail, mungkin besok fisiknya sudah bisa dikirimkan. “Semoga semua berjalan lancar dan berlangsung dengan demokratis, selamat bertemu di Kongres INI di Jawa Barat,” tutupnya.
Sementara itu Bacakum INI, Irfan Ardiansyah usai keluar dari Gedung Sekretariat PP INI yang disambut oleh pekikan yel-yel dari para pendukungnya yang hadir guna mengawal proses penyerahan berkas kepada awak media menyatakan sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada semua rekan-rekan yang hadir, ada yang dari Bandung, Medan, Makassar dan semua yang sudah ikut berpartisipasi, dan saya tidak pernah mengundang dan tidak tahu sebelumnya.
“Ini semua berkat kerja dari timses (Tim Sukses) dalam rangka untuk memenuhi apa yang telah dipersyaratkan oleh Tim Verifikasi untuk mengembalikan formulir apa yang dibutuhkan dan ditentukan untuk menjadi Bacakum di Kongres INI 2022 di Jawa Barat,” kata Uthen.
Kemudian terkait persyaratan yang harus dipenuhi, menurutnya disamping pernyataan dan dukungan-dukungan dari Pengwil dan Pengda, ada pula persyaratan yang harus melampirkan nomor rekening Bank, dan hal tersebut juga sudah ia penuhi. Sedangkan mengenai fakta integeritas yang harus ditandatanganinya, Uthen mengaku dirinya belum mengetahui apa saja isi dari fakta integeritas itu sendiri.
Uthe menjelaskan kita harus menandatangani fakta integeritas, sedangkan saya belum menerima aturan-aturan itu, bagaimana saya mau menandatangani suatu fakta integeritas yang kita sendiri belum mengetahui apa isinya. Yang ke-dua, biasanya fakta integeritas itu dilakukan bersama-sama dengan calon yang lain, secara bersamaan dan tidak sendiri-sendiri.
“Jadi fakta integeritas itu intinya harus dilakukan secara bersama-sama, dah hal itu lah yang saya belum mengetahui kapan itu akan dilakukan. Tadi pagi ada undangan dari Timlih (Tim Pemilihan) bahwa akan dilaksanakan pertemuan di Bidakara pada Jam 12 Tanggal 1, dan saya tidak tau apa agendanya,” ungkap Ketua Pengwil Jabar INI tersebut.
