Jakarta, Nusantarapos – Melanjutkan studi ke jenjang Pascasarjana (S2) dapat membuka peluang yang lebih luas. Sayangnya, masih banyak yang mengubur impian untuk studi lanjut karena keterbatasan waktu. Sebagai solusi, hadir program RPL untuk S2 yang memudahkan Anda melanjutkan studi berbekal pengalaman kerja dan pendidikan nonformal maupun informal.
RPL atau Rekognisi Pembelajaran Lampau (Recognition of Prior Learning) merupakan suatu program belajar yang memungkinkan calon mahasiswa untuk “mentransfer” pengalaman menjadi satuan kredit yang diakui oleh perguruan tinggi.
Katakanlah ia memiliki pengalaman kerja di sektor perbankan selama lima tahun. Kemudian pada tahun ke-6, ia berencana melanjutkan studi ke program S2 Manajemen Bisnis. Dengan RPL, pengalaman lima tahun tersebut akan dianggap sebagai satuan kredit semester (SKS) yang sudah dia ambil. Maka, selanjutnya tinggal melengkapi SKS sesuai syarat kelulusan.
RPL di Indonesia telah diakui dan regulasinya pun telah diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek) melalui Permendikbudristek Nomor 41 Tahun 2021 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau. RPL diselenggarakan dengan prinsip aksesibilitas, kesetaraan pengakuan, transparan, serta penjaminan mutu.
Dengan kata lain, program ini hadir untuk memberikan akses kesempatan belajar yang lebih luas dan inklusif. RPL juga merupakan bentuk eguivalence karena menganggap bahwa pengalaman di luar bangku kuliah pun diakui sebagai muatan pendidikan.
RPL pada jenjang pendidikan tinggi hadir untuk memenuhi dua tujuan, yakni memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formal (RPL Tipe A) dan penyetaraan dengan kualifikasi khusus untuk calon dosen (RPL Tipe B).
RPL pada umumnya bertujuan untuk mendorong masyarakat Indonesia agar melanjutkan pendidikan dengan mengakui pendidikan yang telah mereka tempuh sebelumnya. Menariknya, pendidikan ini tidak harus melulu berupa pendidikan formal, tapi juga pendidikan informal atau nonformal, bahkan pengalaman kerja. Dengan catatan, masih berkaitan dengan program studi yang akan diambil pada jenjang selanjutnya. Sama seperti perkuliahan biasa, RPL pun diawali dengan pendaftaran. Hanya saja, persyaratannya ditambah dengan portofolio yang menunjukkan pengalaman calon mahasiswa. Ini bisa berupa sertifikat kompetensi, lisensi kerja, hingga daftar riwayat pekerjaan.
Selanjutnya, calon mahasiswa akan melalui tahap penilaian dengan pihak perguruan tinggi yang menyelenggarakan program RPL. Tahapan inilah yang akan menilai seberapa besar kredit yang akan didapatkan oleh calon mahasiswa dari pengalaman kerja atau riwayat pendidikannya.
Jika dinyatakan lulus, maka bisa langsung mulai berkuliah sesuai jadwal dari perguruan tinggi yang dituju. Mahasiswa tidak perlu mengulang kuliah dari awal, tapi bisa langsung melanjutkan sesuai dengan kredit yang ia dapat dari pengalaman kerja atau riwayat pendidikannya.
Dr. Rini Setiowati sebagai Dekan BINUS Business School Master Program menjelaskan, “Program RPL Track MM Executive menawarkan penyetaraan akademik atas pencapaian calon mahasiswa. Apabila ia memiliki pengalaman kerja atau telah mengikuti sejumlah sertifikasi yang termasuk dalam materi yang diakui, maka mereka dapat mengikuti program RPL ini untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen (MM) dengan lebih efisien.” ujarnya dalam kegiatan Media Gathering BINUS Business School pada Kamis (22/12) di kampus BINUS Senayan, Jakarta.
RPL Track MM Executive BINUS Business School memberikan pengalaman belajar khusus yang dirancang secara holistik untuk mencetak business leaders yang inovatif dengan kemampuan manajemen yang andal dalam mengelola bisnis, baik dalam skala lokal maupun global.
Program RPL Track MM Executive BINUS Business School mengajarkan sekaligus mengukur soft skills yang dibutuhkan untuk mencetak eksekutif manajemen yang andal, seperti strategic thinking, Speed-reading, hingga top executive presentation.
Sebagai bagian dari sekolah bisnis yang telah menerima akreditasi AACSB (Association to Advance Collegiate Schools of Business) dan berada di peringkat #201-250 dunia dan #37 Asia versi 9S Global MBA Rankings 2023, program MM Executive ini pun telah terafiliasi dengan institusi pendidikan global, seperti Harvard Business School yang menawarkan special course mengenai Microeconomics of Competitiveness.
Dalam menunjang perkuliahan, tersedia fasilitas BINUS Business Innovation Lab dan BINUS Marketing Lab untuk menghasilkan ide dan rencana bisnis yang disruptif. Program ini pun telah mengadopsi metode Design Thinking Stanford University sejak tahun 2010.
Dari sini, bisa diketahui bahwa program RPL menawarkan kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi melalui penyetaraan akademik.
“RPL Track MM Executive dari BINUS Business School ini dirancang untuk mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja di bidang bisnis dan manajemen. Didesain untuk memberikan pengalaman belajar yang holistik, program ini siap mencetak eksekutif manajemen dengar leadership yang unggul, serta andal terhadap hambatan manajemen, mulai dari volatilit uncertainty, complexity, hingga ambiguity, sesuai dengan semangat BINUS University yaitu membina dan memberdayakan masyarakat untuk membangun Indonesia,” tutup Dr. Dev Tamara selaku Head of MM International, BINUS Business School-Master Program. (Arie Septiani)