Surabaya, Nusantarapos.co.id – Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya menjadi tuan rumah International Convention of Asia Scholars (ICAS) ke -13 tahun 2024. ICAS kali ini mengusung konsep Conference Festival.
Lina Puryanti, Direktur Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroads (AIIOC) mengatakan ICAS ke -13 ini menarik karena mengusung konsep Confes (Conference Festival). Jadi tidak hanya sekedar konferensi tapi ada workshop hingga pameran,” ujarnya, Sabtu (27/7/2024) saat konferensi pers ICAS ke -13 di Ruang Dayak, ASEEC Tower, Kampus B UNAIR Jl. Airlangga No 4-6 Surabaya.
Lanjut Lina, International Convention of Asia Scholars (ICAS) ke -13 tahun 2024 dikuti oleh 1.500 peserta dan observer dari 598 perguruan tinggi dan 66 negara yang hadir pada konferensi yang digelar pada tanggal 27 Juli s.d 1 Agustus 2024. Tercatat ada lebih 360 panel diskusi beserta rountable yang akan berlangsung.
Selain itu, terdapat 17 pameran dan 24 workshop dengan beragam tema, lokasi kegiatan tersebar di 11 titik di kota Surabaya, sedangkan narasumber merupakan akademisi, praktisi, hingga aktivis dari berbagai penjuru dunia.
Silahkan masyarakat datang dan menikmati, ini seperti pertunjukan dunia, kita bisa melihat bagaimana kreativitas di bagian belahan dunia dibeberapa titik di kota Surabaya,” terangnya.
Sementara itu, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development (RICD) Unair mengatakan kegiatan ini sebagai upaya mewujudkan SDGs yang fokus pada kemitraan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.” ujarnya
Adanya kegiatan ini banyak kegiatan akan terlaksana yang menghubungkan tidak hanya akademisi dengan akademisi tapi juga akademisi dengan para praktisi. Mereka dapat berdiskusi dalam memecahkan permasalahan bersama,” terangnya
Ia berharap dengan berlangsungnya ICAS ke -13 dapat memperluas kontribusi Unair dalam jejaring Internasional, salah satunya dalam meningkatkan reputasi, tidak hanya memberi kontribusi secara lokal atau nasional, tapi menjadi bagian dari akademisi global.
Sedangkan Ia berharap dengan berlangsungnya ICAS ke-13 dapat memperluas kontribusi Unair dalam jejaring internasional. Salah satunya dalam meningkatkan reputasi, tidak hanya memberikan kontribusi secara lokal atau nasional, tapi menjadi bagian dari akademisi global.
Sedangkan Prof Philippe Peycam
Direktur International Institute for Asian Studies (IIAS) mengatakan
dipilihnya Surabaya dan Unair sebagai tuan rumah ICAS ke 13 karena melihat adanya keunikan. Kota Surabaya memiliki sejarah dan keberagaman yang menjadi dayavtarik tersendiri, ” Karena Surabaya memiliki berbagai kampung bersejarah yang sangat menarik,” ucapnya
Prof Philippe Peycam, juga mengatakan Unair telah menjalin kerjasama dengan IIAS cukup lama, Prof Philippe menilai Unair telah berhasil menjalankan berbagai proyek bersama dalam mewujudkan perkembangan yang berkelanjutan.
Alasan ini yang menjadikan Unair sebagai mitra yang tepat untuk berkolaborasi,” Unair telah menjadi rekan kerja kami sejak lama. Unair memiliki jiwa kolaborasi antar disiplin ilmu yang baik,” pungkasnya.