Jakarta, NusantaraPos – Program Duta Petani Muda telah mempromosikan sektor pertanian dengan menginspirasi anak muda untuk menjadi petani dan berkontribusi pada perkembangan daerah masing-masing melalui kerjasama dengan kelompok tani, organisasi pemuda dan sektor bisnis.
Hal penting dalam program Duta Petani Muda ini adalah pelatihan intensif selama enam hari untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan tentang bisnis, penambahan wawasan tentang tren dan tantangan sektor pertanian pangan, pengenalan aspek gender, dampak lingkungan dan sosial dari rantai nilai pertanian, serta pengembangan karakter kepemimpinan bagi petani muda.
Pelatihan dirancang dengan pendekatan pendidikan orang dewasa yang memadukan teori di kelas dan praktik. Kurikulum pelatihan dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas kepemimpinan, serta menghubungkan para petani muda dengan jaringan pendukung produksi pangan.
Dalam pelaksanaan ketiga tahun ini, Program Duta Petani Muda mendapat dukungan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT). Ditjen PDT memfasilitasi pelaksanaan pelatihan bisnis inovatif dan kepemimpinan bagi sepuluh Duta Petani Muda di Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat, Jakarta. Dari sepuluh peserta, lima orang petani muda memiliki usaha di daerah tertinggal. Diharapkan sekembalinya dari pelatihan mereka mampu menjadi agen perubahan penggerak ekonomi desa dengan inovasi di sektor usaha berbasis pertanian dan pangan.
Dirjen PDT, Samsul Widodo memandang bahwa pertanian adalah masa depan Indonesia. Dalam setiap kesempatan, Samsul Widodo selalu menyampaikan bahwa, “Berbicara tentang inovasi dan pemanfaatan teknologi, erat kaitannya dengan pemuda sebagai subjek dan objek penerima perubahan. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini kita berupaya membangun kesadaran anak-anak muda untuk terjun di bidang pertanian. Kita harus membangun branding bahwa menjadi petani itu keren dan kekinian,” ujar Samsul Widodo melalui Siaran Pers yang diterima Nusantarapos.co.id, Senin (26/11/2018).
“Pelatihan bisnis inovatif dan kepemimpinan petani muda ini menyediakan ruang bagi para petani muda terpilih untuk memperkuat kemampuan mereka dalam menjalankan usaha, mempertajam karakter kepemimpinan, dan terhubung dengan sesama petani muda dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Dedi Triadi, Country Network Coordinator, AgriProFocus Indonesia.
“Pelatihan menjadi tahap penting dalam menyiapkan petani muda yang paham tentang tantangan dan peluang sektor pertanian di masa depan, sehingga mereka dapat beradaptasi, memperluas pengaruh dan menjadi ujung tombak mendorong regenerasi petani di Indonesia serta pertumbuhan ekonomi desa,” kata Torry Kuswardono, Direktur Perkumpulan Pikul, anggota konsosrsium penyelenggara Duta Petani Muda berbasis di Kupang, NTT. (*)