TRENGGALEK,NUSANTARAPOS,- Kampung lodho ayam tepatnya di Desa Kerjo Kecamatan Karangan Kabupaten Trengggalek, Jawa Timur menjadi sasaran penanaman pohon alpokat. Desa tersebut menjadi wilayah pendampingan RSUD dr. Soedomo.
Dalam pelaksanaan penanaman pohon kali ini sebanyak 2.400 batang pohon jenis tanaman alpukat, yang diikuti oleh Penjabat (Pj) Sekda Trenggalek Andriyanto didampingi Direktur RSUD dr. Soedomo beserta karyawan.
“Sebanyak 2.400 batang pohon alpukat telah kita tanam hari ini,” kata Penjabat (Pj) Sekda Trenggalek Andriyanto, Jum’at (18/2/2022).
Disampaikan Andriyanto, aksi penanaman pohon ini selain ditujukan memperbaiki ekologi sesuai dengan jargon ketiga Meroket, juga ditujukan untuk mendukung pengembangan desa wisata Kampung Lodo yang tengah dikembangkan oleh Desa Kerjo, Kecamatan Karangan.
Kali ini yang diberi amanah mendampingi Desa Wisata Kerjo adalah RSUD dr. Soedomo Trenggalek, sesuai tugas dalam hal mengembangkan desa wisata tersebut. Beberapa pelaksanaan kegiatan telah di rencanakan dan disiapkan, tentu dengan melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat.
“Selain kampung ayam lodho, hamparan seluas 4 hektar rencananya akan disulap menjadi sebuah destinasi wisata perkemahan atau outbond,” ujarnya.
Juga akan ada pasar kaget yang dibuka seminggu sekali dengan menjual berbagai jajanan khas yang ada. Tidak hanya itu, masih ada sumber air yang begitu melimpah. Dengan upaya ini semoga nanti dapat menjadi pusat kuliner kampung Lodho atau apa saja.
Ini merupakan gagasan yang sangat luar biasa bahkan saat ini juga dibarengi dengan melakukan penanaman pohon untuk pelestarian lingkungan sesuai amanah dari Bupati.
Untuk tanaman alpukat sendiri selain dapat memberikan oksigen yang sangat luar biasa, nanti hasilnya juga bisa menjadi konsumsi atau komoditas yang bisa dijual untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Sementara, Direktur RSUD dr. Soedomo Trenggalek, dr. Rofiq Hindiono menambahkan, ini merupakan sebuah tantangan bagi personil RSUD dr. Soedomo. Sebuah harapan yang barangkali berbeda, diberikan wilayah desa binaan wisata, Desa Kerjo, Kecamatan Karangan.
Tadi disebutkan ada 4 hektar, sudah dimulai dengan pengerukan dan pelebaran jalan. Sudah mulai ada gazebo, terus ada ide-ide yang akan kita tuangkan di sini yang tentu harus disinergikan dengan masyarakat Desa Kerjo sendiri.
“Jadi kalau bisa menggabungkan, di sini ada potensi alam, kemudian ada lahan yang cukup sejuk dan masih ditambahi dengan penghijauan ini,” ucapnya.
Dengan adanya potensi industri rumah tangga yang berupa pengrajin kuliner Ayam Lodho ciri khas Trenggalek. Nanti memungkinkan selain lahan baru untuk bumi perkemahan outbond, flaying fox dan sebagainya, mungkin kita punya ide untuk mewujudkan pasar kaget. Rencananya dibuka seminggu sekali dengan menjual jajanan lokal di sini.
“Tantangan kedepan luar biasa karena masih dibutuhkan banyak penyempurnaan, namun dengan potensi yang dimiliki ada 800 orang karyawan ditambah dengan keluarga, diharapkan bisa menghidupkan desa wisata ini,” tutupnya.