DESA  

Mas Syah Minta Fungsi Masjid Kembali Dihidupkan, Akhlak Menjadi Benteng Generasi Muda

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Pembinaan akhlak terhadap masyarakat di tengah kemajuan tekhnologi menjadi tanggungjawab bersama. Terutama di era digital sehingga memudahkan seseorang untuk menyebarkan sebuah informasi dengan cepat.

Tanggungjawab tersebut terutama ada pada seluruh warga dalam menyikapi mengembalikan fungsi Masjid. Fungsi tersebut berupa membentengi generasi penerus dengan akhlak yang baik di masa saat ini.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara saat meresmikan Masjid Daarul Falah RT. 24 RW. 06, Krosok Pucung Desa Munjungan, Kecamatan Munjungan, Rabu (16/3/2022).

“Kami mengajak semua warga untuk mengembalikan fungsi masjid, terutama dalam membentengi generasi penerus dengan mendidik akhlak,” kata Mas Syah.

Mas Syah juga menceritakan fenomena yang berkembang saat ini. Terutama permintaan dispensasi menikah yang kian hari semakin melonjak, hal ini perlu disikapi serius secara bersama. Sehingga tanggungjawab seperti yang diperlukan dalam membentengi generasi penerus bangsa.

Pihaknya mengajak untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa. Jika dahulu laki-laki dan perempuan keluar malam sebelum ada ikatan tali pernikahan merupakan suatu hal yang tabu, kini itu dianggap sebuah hal yang lazim.

“Dengan fenomena itu, para orang tua bisa bisa menjaga generasi bangsa terutama dalam lingkup keluarga,” harapnya.

Tidak hanya lingkup keluarga, Mas Syah juga meminta para tetangga jangan justru mendorong tetangganya untuk menikah muda gara gara sering keluar berdua antara remaja perempuan dengan teman laki-lakinya karena takut ada aib di kemudian hari.

Hal itu karena pernikahan dini akan menimbulkan permasalahan baru. Tidak semudah dibayangkan, setelah menikah pasangan muda akan hidup berdua dengan bahagia. Padahal bila belum berpenghasilan mereka akan menambah beban ekonomi bagi orang tua.

“Perekonomian akan berpengaruh, belum lagi bila hamil di usia muda, karena secara ekonomi belum mapan atau pengetahuan ibu muda kurang terhadap kehamilannya,” ucapnya.

Apalagi bisa menyebabkan stunting (gagal tumbuh kembang pada anak), dan masih banyak yang lainnya. Mengacu hal itu pihaknya sangat senang masyarakatnya masih peduli dengan tempat ibadah, seperti Masjid yang baru diresmikannya itu.

Hal ini menandakan masih ada kepedulian pembinaan akhlak bagi masyarakat disekitarnya. Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak gampang menyebar sebuah informasi yang belum diketahui kebenarannya (hoax).

“Kalau dulu kata pepatah mulutmu harimaumu, namun sekarang jempolmu harimaumu,” imbuhnya.

Apalagi menurutnya, kemajuan tekhnologi memudahkan seseorang untuk menyebarkan sebuah informasi dengan cepat menggunakan jempol, sambungnya. “Padahal bila itu tidak benar bisa berpotensi pada permasalahan hukum.

“Kita harus bijak dan hati-hati, jangan menyesal di kemudian hari,” tandasnya. (Rudi)

Penulis: Rudi