DESA  

Mas Syah Minta Warga Trenggalek Kunjungi Desa Wisata Sendiri

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Desa wisata di Kabupaten Trenggalek telah berkembang dengan pesat, untuk mendukung keberlangsungan desa wisata dan peningkatan ekonomi. Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara mengajak masyarakat untuk memanfaatkan desa wisata di wilayahnya.

“Kami targetkan tahun 2023 mendatang, sebanyak 100 desa wisata telah terwujud,” kata Mas Syah sapaan akrabnya, Kamis (17/3/2022).

Dalam upaya mendukung desa wisata, Mas Syah mengajak masyarakat untuk memanfaatkannya. Alih-alih berwisata ke luar kota, di Trenggalek sendiri juga memiliki banyak potensi desa wisata yang tak kalah menarik.

Sepertihalnya yang desa wisata Agro LinkQ yang dirintis oleh Pemdes Pakis Kecamatan Durenan, lokasi tersebut selain menawarkan potensi wisata agro juga dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukasi seperti sekolah alam.

“Juga banyak Dinas sudah menyumbang benih-benih pertanian dan sebagainya,” ungkapnya.

Dengan telah tertatanya desa wisata, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengundang anak-anak didiknya agar sering-sering main ke desa-desa wisata di Kabupaten Trenggalek.

Kunjungan bisa di kemas seperti study tour tidak perlu jauh-jauh ke Jogja atau ke Bali, kita maksimalkan apa yang ada di Kabupaten Trenggalek. Selain itu Pemkab juga akan terus mendorong upaya pemulihan ekonomi dimasa wabah Covid-19 telah melandai.

Sementara itu Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek Dr. Andriyanto saat ikut mendampingi mengatakan bahwa suasana asri yang ada di desa wisata dapat menjadi sarana untuk mengurangi stres.

Terlebih lagi jika di desa wisata tersebut juga menyediakan sajian seperti kopi maupun coklat, hal itu dapat menjadi alternatif sebagai sarana menurunkan tingkat depresi. Selain itu pihaknya juga memberikan saran untuk menyediakan spot-spot untuk menarik pengunjung, seperti spot swafoto.

Nanti juga bisa ada stan jual kopi sama the itu sekarang jamannya adalah pengunjung lebih senang kalau melakukan sendiri, kalau di kota-kota besar itu restoran-restoran lebih banyak langsung di depannya ada kompor.

“Jadi mereka masak sendiri, itu sensasi yang luar biasa, nanti bisa jadi sudut restoran anak-anak bisa menyeduh coklat sendiri semacam itu,” pungkasnya. (Rudi)

Penulis: Rudi