DAERAH  

Mugianto : Enggan Buka, 130 Pedagang Pasar Pon Bakal Kena Sanksi

TRENGGALEK,NUSANTARAPOS,- Komisi II DPRD Trenggalek yang membidangi pendapatan melakukan investigasi mendadak ke lokasi pasar pon. Didampingi Kepala Dinas Komindag, sidak tersebut dilakukan untuk melaksanakan evaluasi terhadap 130 kios yang hingga saat ini masih tutup.

Sebagai komisi yang membidangi pendapatan, pihaknya menyayangkan tidak maksimalnya penggunaan kios oleh pengguna. Atas kejadian itu pihaknya meminta dinas terkait agar melakukan teguran terhadap pedagang yang belum membuka kiosnya.

“Sebelumnya kami telah menggelar rapat untuk klarifikasi tentang potensi pendapatan di 23 pasar milik Pemkab,” tutur Mugianto Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Kamis (17/3/2022).

Dari hasl rapat evaluasi dan klarifikasi tersebut Mugianto bersama anggota Komisi II melakukan sidak ke pasar pon yang telah dibuka dan berjalan mulai tahun 2020. Hasil dari sidak ke pasar pon, komisi II meminta penataan kembali kios dan los yang ada.

Artinya menata bagi yang kiosnya belum dibuka dan pelaksanaan yang menyalahi estetika. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, akan ada tindaklanjut berupa undangan agar pedagang segera melakukan pembukaan kios.

“Pembenahan masih akan tetap dilaksanakan, dengan menertibkan para pedagang yang menyalahi estetika, karena ini merupakan pasar modern,” ungkapnya.

Mugianto menegaskan, bagi para pedagang yang melanggar estetika perlu diingatkan agar melakukan pembenahan. Pihaknya tidak melarang penggunaan kios dan los, hanya sekedar mengatur saja, agar lebih tertata rapi.

Sedangkan untuk pasar lainnya memang masih mengalami beberapa kendala, seperti pedagang yang tidak mau menempati pasar tepatnya di pasar panggul. Solusinya mungkin akan duduk bersama dari kemauan para pedagang sendiri bagaimana.

“Alasan mereka tidak sesuai peruntukan menurut para pedagang, alasan itu yang akan dicarikan solusinya,” ungkap Mugianto.

Ditambahkannya, untuk pasar diwilayah lainnya sudah berjalan, sesuai penataan. Penataan tersebut bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan sebagai evaluasi pendapatan dengan target kenaikan 200 persen.

Apalagi saat ini wabah Covid-19 tengah melandai, maka harus ada target kenaikan pada pendapatan. Jika tahun kemarin pendapatan diangka Rp 2,4 milyar, tahun ini ditargetkan naik di angka 6,5 milyar.

Sementara itu, Agoes Setiono selaku Kepala Dinas Komindag sidak kaki ini merupakan bentuk kunjungan silaturahmi dengan pedagang. Karena ada kabar bahwa secara umum mengeluhkan sepinya pasar pon.

Setelah dilihat, sepinya itu karena banyaknya kios yang menghadap ke jalan yang belum dimanfaatkan. Penyelesaian masalah itu akan mengundang untuk mengetahui apa masalahnya kios yang sudah dimiliki pedagang kok tidak ditempati.

“Karena diawal dahulu saat dibuka pas pandemi Covid-19 terjadi, dan saat ini tengah melandai maka harus dimaksimalkan,” ucapnya.

Diimbuhkan Agoes, harapan kedepan dengan wabah ini sudah melandai dan menjemput bulan suci ramadhan maka momentum ini akan diaktifkan kembali untuk memaksimalkan ekonomi.

Menurutnya, ada 130 kios saat ini belum aktif, langkahnya ada peringatkan jika tidak ditempati akan diambil kembali. Apalagi sudah ada pemilik resmi semua, bahkan pemilik lama yang seharusnya telah melakukan operasional.

Penulis: RUDI