DAERAH  

Gus Ipin Kembali Menggelar Sonjo Pendopo, Warga Trenggalek Bisa Hadir Tanpa Jadwal

TRENGGALEK – Sonjo pendopo kembali digelar Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin. Seperti pada kegiatan Sebelumnya, kegiatan ini ditujukan untuk membuka tali silaturahmi antar Bupati dengan warga masyarakatnya.

Selain itu juga, kegiatan ini juga ditujukan untuk bisa mendengarkan keluh kesah dan juga saran masukan dari warga masyarakat. Dengan begitu, kepala daerah yang akrab disapa Gus Ipin itu menjadi tahu apa yang lebih dibutuhkan oleh masyarakatnya.

“Dengan sonjo pendopo, kepala daerah muda itu mencoba membuka sekat antara kepala daerah dan warganya,” kata Gus Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek, Jum’at (13/5/2022).

Diterangkan Gus Ipin, kegiatan sojo pendopo sendiri digelar setiap hari Jum’at setelah kegiatan Salat Jum’at. Asisten Sekda dan Staf Ahli Bupati juga dilibatkan sehingga juga mendengarkan keluh kesah, saran masukan dari masyarakat.

Dari kegiatan ini pihaknya ingin menerima tamu dimana waktunya tidak mengganggu rutinitas kerjanya. Sonjo pendopo kembali digelar karena bila tamunya datang pada hari kerja, takutnya mengganggu kerja-kerja rutin.

“Kemudian yang tidak tahu kontak saya terus tidak janjian, saya buatkan waktu hari Jum’at ini untuk beraudiensi,” ucapnya.

Dalam pelaksanaan tersebut, ada beberapa orang dan perwakilan kelompok masyarakat yang datang dalam kegiatan sonjo pendopo. Mulai dari warga individu, perwakilan ODGJ, LMDH, disabilitas dan juga beberapa kelompok masyarakat lainnya.

Seperti Aby, tokoh nelayan asal Kecamatan Watulimo yang datang dalam kegiatan sonjo pendopo untuk berkoordinasi terkait dengan kegiatan labuh laut larung sembonyao yang rencananya akan digelar pada bulan Juni nanti.

“Kami datang untuk istilahnya beraudiensi terkait dengan labuh laut larung sembonyo,” ucap tokoh nelayan itu bersama beberapa nelayan lainnya.

Rencananya, lanjut tokoh nelayan yang merupakan purna PPL pertanian, para nelayan juga ingin kegiatan sembonyo bisa digelar seperti sebelum adanya Pandemi Covid 19.

Labuh laut larung sembonya sendiri, merupakan perwujudtan rasa syukur para nelayan atas hasil tangkapan ikan yang dihasilkan.

“Awal tahun kami bersyukur hasil tangkapan ikan baik, semoga setelah labuh laut nanti hasil tangkapan nelayan semakin baik,” tandasnya. (Rudi)

Penulis: Rudi