Dihadapan Menparekraf, Siti Mamduha Paparkan Keberhasilan Program Yayasan Dewa Dewi Indonesia

Ketua Dewan Pembina Yayasan Dewa Dewi Indonesia Siti Mamduha Ma'aruf Amin saat memberikan sambutan di Pelatihan Santri Digitalpreuneur Indonesia 2022.

Tasikmalaya, NUSANTARAPOS.CO.ID -Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengadakan Pelatihan Santri Digitalpreuneur Indonesia pada 18 – 21 Juni 2022 di Pondok Pesantren Idrisiyyah Tasikmalaya, Jawa Barat. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Pimpinan pondok pesantren Idrisiyyah Syekh Muhammad Fathurahman, M.Ag/Yang mewakili Heidy M. Hidayat Ketua Umum Yayasan Dewa Dewi Indonesia, Bupati Tasikmalaya, Kapolres Kabupaten Tasikmalaya, Ketua MUI Kabupaten Tasikmalaya dan seluruh Pimpinan Forkompimda Kabupaten Tasikmalaya.

Di dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina Yayasan Dewa Dewi Indonesia Siti Mamduha mengatakan yayasan kami fokus untuk membantu mengembangkan seluruh potensi yang ada di pedesaan untuk di jadikan sebagai Desa Wisata, Desa Industri dan Desa Digital sehingga masyarakat pedesaan menjadi lebih maju, modern dan mandiri secara ekonomi.

“Hari ini kita bersama – sama menghadiri sebuah program yang juga merupakan Program Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bermitra dengan Yayasan Dewa Dewi Indonesia di bidang pendidikan yaitu Pelatihan Santri Digitalpreuneur dimana program tersebut menjadi bagian dari program utama yayasan lainnya yaitu Pariwisata, Seni budaya, Infrastruktur dan kesehatan serta ekonomi kreatif yang berbasis kemasyarakatan,” katanya.

Siti Mamduha yang juga putri Wapres Ma’aruf Amin itu mengungkapkan beberapa program yang telah berhasil dijalankan oleh Yayasan Dewa Dewi Indonesia untuk membangkitkan perekonomian masyarakat di desa-desa.” Di antaranya adalah pemberian bantuan mesin untuk pembuatan gula semut di Desa Katumiri Pandeglang Banten,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Siti, kami juga telah melakukan kegiatan pengenalan teknologi digital untuk para pesantren di Garut, Jawa Barat. Kegiatan Vaksin Covid-19 gratis di BSD, Tangeran, Banten. Serta memfasilitasi penanaman jagung seluas 52 ha di Purwakarta sebagai bentuk dukungan ketahanan pangan nasional yang penanamannya dilakukan langsung oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia.

“Dan juga meresmikan aplikasi digital Jekdes (ojek desa) dan e-comerce bagi pelaku UMKM yaitu Lapak Abah serta program lainnya termasuk Santri Digitalpreneur hari ini selenggarakan di Tasikmalaya dan InsyaaAllah menyusul 2 (dua) kota lainnya yaitu Cirebon dan Serang,” terangnya.

Siti menjelaskan bahwa pesantren merupakan sistem dan institusi pendidikan Islam tertua di Indonesia. Pesantren muncul dari satu kearifan lokal (local wisdom) di Nusantara yang telah eksis selama berabad-abad. Di antara peran penting pesantren adalah penjagaannya terhadap karakter moral bangsa serta dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia bangsa sejak zaman pra kemerdekaan.

“Banyak tokoh besar pejuang dan peletak dasar kemerdekaan lahir dari dunia pesantren, sebut saja KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, KH Ahmad Dahlan, KH. Ahmad Hasan, bahkan Presiden pertama RI Soekarno juga pernah mengenyam pendidikan pesantren pada masa mudanya,” ucapnya.

Siti menambahkan melihat pentingnya peranan pesantren terutama di era modernisasi yang serba digital, kami menilai perlu adanya penyesuaian paradigma sehingga pondok pesantren dituntut untuk ikut bergerak dari sistem tradisional ke sistem pendidikan modern.Peran pondok pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, namun juga memiliki fungsi sosial di masyarakat.

“Kendati demikian, masih ada pondok pesantren yang belum memaksimalkan teknologi di era Teknologi 4.0 ini. Sehingga dibutuhkan perhatian dan kepedulian dari semua pihak termasuk pemerintah didalamnya,” urainya.

Oleh karena itu, sambung Siti, kami sangat mengapresiasi Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dibawah kepemimpinan Sandiaga Salahudin Uno yang telah mengajak kami Yayasan Dewa Dewi Indonesia bermitra dalam menjalankan Program Pelatihan Santri Digitalpreuner yang bertujuan memaksimalkan peran teknologi informasi di duna pesantren.”Dengan program pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan fungsi pesantren sebagai lembaga pendidikan dan sosial masyarakat,”ungkapnya.