DAERAH  

Video Bullying Siswa SD di Bengkulu Utara Viral, Buat Konten TikTok Ternyata

BENGKULU,NUSANTARAPOS,- Bullying anak di bawah umur  siswi Sekolah Dasar (SD) beredar luas kembali terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara. Video berdurasi 29 detik tersebut terlihat 4 siswi sedang m melakukan aksi bully kepada salah satu siswi berinisial ZA.

Dalam adegan aksi video tersebut ZA pun dipukuli dan ditendang siswi lainnya yaitu RA dan FA menyebabkan ZA terjatuh dan pingsan. Rekan siswi satunya lagi berinisial OE turut merekam aksi tersebut. Sangat disayangkan sekali, aksinya tersebut diakui mereka guna membuat konten di jejajrin tiktok ini telah viral luas yang menjadi aksi bully para siswi siswi tersebut.

Aksi Bullying tersebut sungguh miris terjadi pada jam sekolah, pada hari Rabu (20/7/2022) ternyata diduga buat konten TikTok. Saat hal ini di konfirmasi, RR Septi Rahayu S.Pd selaku Kepala Sekokah terkejut ketika para jurnalis menunjukkan video aksi yang dilakukan para siswinya tersebut.

Pihak Kepala Sekolah tersebut langsung bergerak cepat, berkoordinasi dengan pihak Dispendik yang telah lebih dulu mengetahui informasi tersebut dan segera mendatangkan orang tua berikut siswi yang ada di dalam aksi video tersebut.

Dikatakannya, waduuh bahaya sekali ini. Iya mas, langsung saya tindaklanjuti video viral ini. Dari pengakuan para siswinya ini adalah konten medsos tiktok. Saya pun menyesalkan beredarnya video aksi ini, membuat kehebohan.

Para siswinya mengaku, tidak ada perkelahian, hanya untuk buat konten tiktok saja,” imbuhnya.

Saat ditanya mengapa para siswi tersebut dapat menggunakan ponselbya ketika jam sekolah, Septi melengos aka hal ini.

Diakuinya, pihaknya sudah cukup ketat dalam mengimbau agar para pelajar tidak menggunakan ponsel pada jam sekolah.

Kepsek mengaku kecolongan atas video aksi tersebut, kejadian ini menjadi pembelajaran agar kedepan untuk lebih ketat dalam mengawasi aktifitas siswa-siswi nya di sekolah

“Kami kecolongan, biasanya kami ketat untuk penggunaan ponsel di jam sekolah. Ini sangat kami larang, nah dengan adanya kejadian ini, akan kami jadikan pengalaman,” ujarnya.

Merespon hal tersebut, Kepala Dispendik BU Kardo Manurung, sangat menyesalkan adanya kejadian seperti ini. Meskipun diakuinya, kejadian ini setelah dikonfirmasi kepada pihak pihak yang terkait, ini merupakan produk konten tiktok, namun hal ini tetap tidak boleh dibenarkan.

Ia juga mengimbau kepada pihak sekolah agar lebih ketat mengawasi siswa siswinya.

Beredarnya video kejadian aksi tersebut, jelasnya akan sangat mencoreng dunia pendidikan.

“Masalah ini sudah kita selesaikan dengan jalan mempertemukan para pihak atas beredarnya video aksi tersebut. Kami pun sudah menegur pihak sekolah agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap siswa siswinya. Kejadian tersebut, sangat disesalkan mengingat dapat memperburuk nama dunia pendidikan,” tuturnya.

Saya harap, hal ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya.

Disisi lain, Kapolres BU AKBP Andy Pramudya Wardana, S.Ik ketika dikonfirmasi terkait beredarnya video aksi bully siswi ini, langsung bergerak cepat menerjunkan personilnya, untuk menindaklanjuti kejadian ini.

Pihaknya telah mendapatkan klarifikasi dari pihak-pihak terkait, dan saat ini tengah dalam pembinaan.

“Informasi kejadian itu sudah kami terima dan langsung kita tindaklanjuti. Alhamdulillah, kejadian ini sudah di klarifikasi. Meski demikian, kami tetap mengimbau agar pembinaan para orang tua terhadap anak anaknya, untuk lebih diawasi, agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Untuk para guru agar dapat meningkatkan pengawasan, supaya kejadian seperti ini di sekolah tidak terjadi lagi,” demikian Kapolres.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu orang tua siswi RA berinisial NO menjelaskan kepada pihak sekolah dan pihak Dispendik, pihaknya telah meminta keterangan dari kejadian tersebut kepada baik itu, ZA, maupun FA dan OE juga RA. Kejadian tersebut, diakuinya merupakan produk untuk tiktok

Pihaknya awalnya terkejut dengan beredarnya video aksi tersebut, hal tersebut sempat membuatnya shock. Setelah diklarifikasi semuanya, barulah jelas. Hingga kini keempat siswi tersebut masih tetap berteman.

“Kami pun shock pertama kali melihat aksi video, kami segera gerak cepat pertemukan para siswi yang terlibat. Hasilnya itu rupanya untuk membuat konten tiktok. Kami sebagai orang tua, sangat menyesalkan kejadian tersebut, dan apapun konsekwensinya kami siap menghadapinya,” pungkas NO. (Guffe).