DAERAH  

Berbagi Pengalaman Penguatan Peran Perempuan, Novita Yakin Trenggalek Bakal Jadi Corong

TRENGGALEK – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trengalek, Novita Hardini berbagi pengalaman dalam kegiatan Rembug Kolaborasi di Gedung Bappeda Provinsi Jatim, Kamis (28/7/2022). Pengalaman yang berikan tersebut berupa suksenya story meningkatkan peran perempuan yang selama ini telah dijalankan.

Yakni dalam hal program Sepeda Keren, sarjana ekonomi itu berupaya keras meningkatkan peran perempuan dan kelompok rentan bisa berdaya. Sepeda Keren sendiri merupakan akronim dari Sekolah Perempuan, Anak, Disabilitas dan kelompok rentan yang di inisiasi oleh perempuan hebat ini.

“Alhamdulillah, sepeda keren ini menjadi inovasi terbaik dalam Kompetisi Inovasi Publik (Kovablik) Jatim,” kata Novita.

Disampaikan Novita, pengalaman sukses tersebut dianggap menarik bagi penyelenggara dengan harapan bisa menjadi sumber inspirasi bagi daerah lainnya dalam talk show peringatan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) ini.

Terutama dalam meningkatkan peran perempuan memang getol diperjuangkan oleh istri Bupati Trenggalek, mengingat banyak perempuan di daerahnya yang tercatat menjadi kepala keluarga. Dinamika ini menimbulkan beberapa pemasalahan mulai dari stunting, kekerasan anak dan yang lainnya.

“Perempuan punya potensial untuk meneruskan visi misi pemerintah dalam mennyiapkan generasi anak yang berkualitas,” ungkap Novita Hardini dalam Talk Show Penguatan Peran Perempuan.

Istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin itu juga menambahkan, berkat kolaborasi dengan melibatkan peran masyarakat, Trenggalek menjadi daerah terbaik penanganan stunting nasional 3 tahun berturut-turut dan 1 kali di Jatim. Ini dikarenakan berhasil menekan stunting dari 30% turun menjadi 18%. “Ini berkat kerja keras bersama dengan melibatkan peran masyarakat.

Apalagi atas dukungan lima pilar yang tidak boleh ditinggalkan, pemerintah, dunia usaha, pendidikan, kesehatan dan media. Selain Sepeda Keren, Novita juga menyampaikan banyak hal tentang dirinya dalam upaya mendorong wirausaha perempuan baru di daerahnya yang tentunya memberikan warna pergerakan perekonomian di Trengalek.

“Diterangkan juga olehnya mengenai program yang sehat dibayar di Trenggalek, pada umumnya yang sakit itu dibayar,” ungkapnya.

Namun Pemkab Trenggalek berupaya merubah paradigma masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatannya dengan memberikan insentif kepada mereka. Tentunya bila sakit yang dibayar Cost biaya yang dikeluarkan pemerintah melalui BPJS tinggi.

Selain itu untuk menjaga kesehatan agar bisa membantu pemerintah mengurangi beban biaya kesehatan dan juga kondisi kesehatan yang terjaga tentunya baik untuk masyarakat itu sendiri. Hari ini Best Practice juga membagikan pengalaman yang kita lakukan di Trenggalek dan mendapatkan aprediasi dari beberapa kabupaten di Jawa Timur.

“Syukur-syukur bisa menjadi inspirasi dan bisa diaplikasikan juga oleh masing-masing kabupaten,” terang Novita Hardini kepada awak media.

Baginya, perempuan hebat itu tentunya menjadi ilmu yang yang bermanfaat. Untuk TrenggĂ lek sendiri saya merasa bahagia dan bersyukur, karena Trenggalek tidak mampu mencapai capaian yang positif seperti ini kalau tidak ada kerjasama yang terbangun dengan sangat baik. Artinya keberhasilan Trenggalek dalam penurunan angka stunting.

Juga dalam hal penekanan angka kematian ibu san anak tidak lepas dari peran semua pihak. Hari ini pihaknya juga ingin mendedikasikan waktu lebih, sebagai Ketua Tim penggerak PKK Trenggalek untuk berterima kasih kepada seluruh Avengger yang tergabung agar sama-sama saling menguatkan hingga 2025.

“Tahun 2025 harus ada generasi emas yang semuanya lahir dari Trenggalek,” harapnya. (Rudi)