OPINI  

Triangle Wisata Bahari Unggulan Kabupaten Malang

Oleh : Oki Lukito
Dewan Pakar PWI Jatim,
Ketua Forum Masyarakat Kelautan, Maritim, Perikanan

Penikmat wisata bahari dan penggemar kuliner sea food dapat menikmati tiga obyek wisata bahari di Kabupaten Malang dalam sekali perjalanan. Tiga obyek unggulan wisata bahari tersebut berjarak 70 Km dari kota Malang atau ditempuh sekitar dua jam perjalanan. Lokasi ketiganya saling berdekatan berada di sekitar kawasan wisata Sendang Biru. Tepatnya di Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Kecamatan Gedangan.

Triangle wisata bahari terdiri dari tempat pelelangan ikan (TPI) di Pelabuhan Perikanan Pondokdadap, Sea Turtle Conservation (BSTC) di dusun Bajulmati, Desa  Gajahrejo, Kecamatan Gedangan dan Clungup Mangrove Conservation (CMC) di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjingwetan meliputi pantai clungup, pantai gatra dan pantai tiga warna. Ketiga obyek wisata ini sangat menarik untuk dijadikan lokasi berlibur dan  dibungkus dalam paket wisata minat khusus. Selain sudah eksis obyek wisatanya representatip dan dikelola secara profesional.

Di lokasi ECO Fishing Port atau TPI Pondokdadap Sendang Biru misalnya, wisatawan dapat menyaksikan kapal kapal nelayan tradisional mendaratkan ikan hasil tangkapan hingga digelarnya proses lelang ikan tuna. Di Pelabuhan Perikanan yang dikelola Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur itu satu satunya pelabuhan ikan yang melakukan lelang ikan tuna. Di lokasi ini pengunjung juga dapat menyaksikan Sunset sambil menikmati kuliner semua jenis ikan hasil tangkapan nelayan khususnya ikan bakar baby tuna selain dapat melihat dari dekat atau menyeberang ke pulau Sempu. Pulau ini berada di seberang TPI sekitar 15 menit perjalanan menggunakan jukung dan dihuni ribuan kelelawar besar atau kalong.

Pelabuhan ini menjadi andalan Pemprov Jawa Timur dan dikembangkan menjadi pelabuhan tangkap yang cukup representatip serta menjadi salah satu Outering Fishing Port di Indonesia.  Fasilitasnya cukup lengkap antara lain dermaga, Tempat Pelelangan Ikan, pabrik es, sarana air bersih, cold storage dan fasilitas penjualan solar khusus nelayan (SPDN). Fishing Port Pondokdadap juga dilengkapi Kantor Badan Pengelola Pelabuhan, gedung pertemuan, mess, perbengkelan dan tempat pembuatan kapal.

Obyek lainnya yang menarik yaitu bersandarnya ratusan kapal nelayan jenis sekoci,  perahu khas ini  digunakan untuk menangkap ikan tuna dengan sistim pancing ulur. Di lokasi ini juga terdapat perkampungan nelayan asal Sinjai, Sulawesi Selatan yang sudah berasimilasi dengan masyarakat setempat. Nelayan Sinjai dikenal mempunyai keahlian memancing ikan tuna hingga bobot di atas 100 kg. Selain tuna, TPI Pondokdadap juga penghasil utama ikan tongkol dan cakalang. Keberhasilan nelayan Sinjai menangkap tuna diadopsi oleh sejumlah pelabuhan perikanan lain seperti Tamperan, Pacitan dan Pancer, Banyuwangi.

Kawasan konservasi, Obyek wisata alam laik disinggahi lainnya adalah pantai Bajulmati yang  memiliki keelokan pantai dan deburan ombak laut selatan. Lokasinya tidak jauh dari TPI Pondokdadap sekitar setengah jam perjalanan menyusuri ruas Jalur Lingkar Selatan. Di lokasi ini wisatawan dapat menikmati pemandangan sepanjang pantai yang berkelok serta hamparan pasir, selfi berlatar belakang batu karang dan ombak laut selatan. Berbagai jenis anak penyu atau tukik seperti tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea), tukik penyu hijau (Chelonia mydas) ditangkar di pantai Bajulmati yang berada di Desa Gajahrejo, Kacamatan Gedangan.

Konservasi penyu ini dikelola Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pilar Harapan yang berdiri sejak tahun 2010. Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) telah berhasil melepas liarkan ribuan tukik ke laut lepas dan menyelamatkan telur penyu di sepanjang pantai Bajulmati yang menjadi rumah bertelur penyu dari bermacam jenis. Di pantai Bajulmati ini pengunjung dapat menyaksikan tempat penampungan tukik maupun tempat inkubasi telur penyu serta jika beruntung dapat menyaksikan pelepasan tukik ke Samudra Indonesia (Hindia) serta manyaksikan penyu bertelur.

Berdampingan dengan pantai Sendang Biru di Kecamatan Sumbermanjingwetan terdapat Pantai tiga warna yang memiliki keunikan tersendiri. Warna airnya berbeda yaitu warna biru, hijau dan coklat. Perbedaan warna air laut tersebut karena kedalaman air laut. Warna biru merupakan sisi yang paling dalam, hijau pada sisi yang dangkal serta coklat merupakan pasir pantai. Pantai ini memiliki keunikan lain merupakan kawasan rehabilitasi dan konservasi mangrove, terumbu karang dan hutan lindung.

Pantai Tiga Warna memiliki ombak yang tenang dan satu-satunya spot snorkeling yang ada di Kabupaten Malang. Wisatawan dapat langsung menikmati indahnya terumbu karang dan berbagai macam jenis ikan. Pantai Tiga Warna ini juga langsung berhadapan dengan Pulau Sempu yang menawan.

Kawasan CMC ini dikelola oleh masyarakat setempat dengan profesional dan jumlah pengunjungnya dibatasi. Kawasan konservasi Mangrove hasil rehabilitasi masyarakat setempat yang dipandegani Yayasan Bhaki Alam Sendang Biru seluas 77,7 ha serta hutan lindung atau sabuk hijau pantai seluas 98 ha itu menjadi destinasi ekowisata dilengkapi berbagai macam fasilitas dan tempat bermain.