Atasi Stunting, Dewi Aryani Anggota Komisi IX DPR RI Luncurkan Berbagai Program

TEGAL,NUSANTARAPOS,-, Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PDI Perjuangan Dr Hj Dewi Aryani MSi bersama BKKBN kembali menggelar Sosialisasi Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja. Acara diselenggarakan guna mempercepat penekanan angka stunting yang ada di wilayah Jawa Tengah khususnya Kabupaten Tegal.

Acara sosialisasi yang di gelar di Aula Balai Desa Cenggini Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal, Rabu (07/08/2022). Hadir sebagai narasumber Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dr Hj Dewi Aryani M.Si, BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Dwidiono M.Kes, Direktur Bina BKKBN Pusat Martin Suanta SE M.Si, Dinas P3AP2KB Kabupaten Tegal Ir. Khofifah MM, Forkopincam Balapulang, Kepala Desa Cenggini Titi Sumiati, serta para pendamping keluarga Desa Cenggini Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal.

Dalam sambutannya legislator senayan dari Dapil IX Jateng Dr Hj Dewi Aryani M.Si mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader dan seluruh kepala desa yang ada di kecamatan Balapulang, Kapolsek dan Danramil desa Cenggini yang sudah hadir dalam acara ini.”Kami tadi mendapat bisikan dari ibu kades kalau desa Cenggini merupakan salahsatu desa yang stuntingnya tinggi”, tandas Dewi.

Lanjut DeAr sapaan akrab Dr Hj Dewi Aryani M.Si, masalah stunting di Jawa Tengah merupakan masalah serius dan butuh penanganan yang serius juga, maka kami akan bantu dengan pembagian biskuit untuk ibu hamil dan balita. Menurutnya, penanganan stunting bukan hanya pencegahan saja, namun ada sisi lain yaitu memberikan kesempatan kepada seluruh kepala desa supaya menyediakan lahan untuk dilakukan penanaman pohon buah bergizi, dan juga untuk membuat kolam ikan untuk diberi bibit ikan lele atau nila. Dan apabila buah atau ikan sudah siap panen, segera dibagikan kepada warga yang membutuhkan, terutama ibu ibu hamil.

Selain itu, lanjut DeAr, kami akan bantu dari bidang pertanian, dengan membeli hasil panen termasuk gabahnya, sehingga tidak ada yang terbuang sia sia. Dan juga DeAr akan membuka 1000 toko sembako, diharapkan masing masing RW mendapat program toko sembako tersebut. Ini tidak ada kaitannya dangan dana aspirasi dari DPRD, DPR Provinsi, apalagi DPR RI, dan ini langsung dari dana pribadi saya, ungkapnya.

Sambutan Direktur Bina BKKBN Pusat Martin Suanta M.Si mengatakan, sebelum mengarah ke stunting akan dijelaskan Ranpasti (Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting). Bagaimana untuk melakukan penurunan 4%/tahun maka kita harus memutus mata rantai stunting. BKKBN tidak bisa bekerja sendiri dan harus bekerjasama dengan lintas sektor, sesuai Perpres No 72 tahun 2021 Presiden menunjuk BKKBN untuk menurunkan angka stunting.

Lanjut Martin, dalam program penuruan stunting harus melakukan penentuan wilayah dan sesuai data sehingga mengena targetnya. Dan juga dalam penanganan stunting harus memperhatikan kesehariannya yaitu dengan lingkungan hidup sehat dan menghindari hamil secara dini.

Kepala P3AP2KB Kabupaten Tegal Ir. Khofifah MM mengatakan, dalam penanganan penurunan dan pemutusan stunting kita akan menggalakan TPK, TP PKK dan seluruh  kader posyandu serta bidan bidan desa dalam melakukan pendataan di tingkat desa desa, sehingga lebih mengena kesasaran.

Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Dwidiono M.Kes mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dr Hj Dewi Aryani M.Si sudah membantu BKKBN melalui Promosi & KIE Program Percepatan Penurunan Stunting, dan para kader pendamping keluarga desa Cenggini yang sudah bekerja keras terjun langsung ke masyarakat.

Saya titip kepada para kader pendamping dalam menangani warganya harus dengan kerja keras dan ikhlas, sehingga negara kita menjadi negara sehat yang terbebas dari stunting. Tandasnya. (ARSO)