Pemberian ASI Kepada Anak Dapat Mengatasi Stunting

SALATIGA,NUSANTARAPOS,- Permasalahan stunting di wilayah Jawa Tengah khususnya terus berupaya untuk diturunkan karena program penurunan stunting tersebut merupakan program dari pemerintah pusat.

Seperti halnya dengan pelaksanaan penyuluhan Promosi dan KIE program percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan oleh BKKBN pusat bekerjasama dengan anggota DPR RI Komisi IX Tuti N Roosdiono di Kelurahan Bawen Kabupaten Semarang, Sabtu (10/9/22), antusias warga Kelurahan Bawen sangat tinggi. Mereka menyadari bahwa penanggulangan stunting ini sangat penting bagi keluarga untuk ikut serta mencardaskan anak bangsa yang bebas dari kekurangan gizi, dimana saat ini Pemerintah Semarang menargetkan angka stunting di bawah 5,8 persen.

Imam Marsono Tokoh masyarakat Kelurahan Bawen dalam sambutannya mengatakan, “Acara ini semoga dapat mengetahui lebih tahu persis program-program yang diberikan di tingkat desa mengenai stunting ini.”

Selanjutnya, Tuti Nusandari Roosdiono sebagai Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai PDI Perjuangan dalam sambutannya mengatakan, “Kebetulan saya di Komisi IX dan sebagai sahabat karib dengan BKKBN. Saya tidak ada artinya tanpa BKKBN dan kita tidak ada artinya kalaun panjenengan tidak mendukung program kami seperti motto kami gotong royong, gugup rukun, tandang gawe.”

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa BKKBN ini memiliki tugas dalam penanganan stunting kepada anak-anak terutama bagi mereka yang kekurangan gizi.

Sementara dari program pemerintah pusat, seperti yang dikatakan Presiden RI Joko Widodo, untuk di tahun 2024 nanti angka stunting harus bisa diturunkan menjadi 14 persen.

Tak hanya itu, kata Tuti, saat ini Puan Maharani saat ini tengah berusaha untuk memperjuangkan penanganan permasalahan stunting terutama kepada ibu hamil dan menyusui mengenai cuti kerja.

Menurut dia lagi, penyebab stunting ini salah satunya adalah terkait masalah ASI (Air Susu Ibu).”Pengalaman saya kita sebaiknya memberikan ASI kepada bayi selama kurang lebih 6 bulan. Dengan pemberian ASI bisa untuk mengurangi stunting terhadap anak,” terangnya.

Sementara itu, Eka Sulistia Ediningsih, SH. (Direktur Komunikasi, Informasi dan Edukasi) mengatakan, “Salah satu tugas Komisi IX ini adalah mengawasi tugas-tugas pemerintah terutama salah satunya BKKBN bagaimana mereka menjalankan tugasnya.”

Lebih lanjut ia mengatakan salah satu dari 4 anak di Indonesia ini mengalami stunting. “Anak yang dari kecil mengalami stunting besarnya akan mengalami penyakit darah tinggi, diabetes. oleh karenanya pemerintah mengeluarkan peraturan untuk turut bersama-sama menurunkan stunting,” terangnya.

Eka Sulistia juga sangat bersyukur karena dengan adanya edukasi yang dilaksanakan saat ini dapat memberikan pengetahuan bagaimana stunting dan cara mencegahnya.

“Mari kita ajak anak-anak tidak menikah usia muda, tidak hamil di usia muda, usahakan memeriksakan kesehatannya terutama bagi wanita, bagaimana memberikan nutrisi kepada bayinya nanti yang baik, jangan biarkan anak-anak stres dan sesudah melahirkan jagalah melahirkan dengan jarak 3 tahun,” pungkasnya.(arso)