HUKUM  

Diduga Mahfud MD Lakukan “Hoax” Sebut Dana Otsus Papua 500 T di Jaman Lukas Enembe

Menko Polhukam Mahfud MD dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID –  Menko Polhukam Mahfud MD diduga melakukan hoax karena menyebut dana otonomi khusus (Otsus) Papua era kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe mencapai Rp 500 triliun. Hal tersebut diungkapkan oleh Mahmud dihadapan wartawan di kampus Unisma, Kota Malang, Jumat (23/9/2022).

Dalam kesempatan itu Mahfud mengatakan dana yang dikeluarkan pemerintah selama Otsus Papua cukup besar. Jumlahnya mencapai Rp 1.000,7 triliun, yang digelontorkan sejak 2001. Zaman Lukas Enembe memimpin, jumlahnya mencapai Rp 500 triliun.

“Tidak jadi apa-apa, rakyatnya tetap miskin, marah kita ini. Negara turunkan uang sampai Rp 1.000,7 triliun melalui dana Otsus. Rakyatnya miskin sejak ada Undang-Undang Otsus. Sejak zaman Lukas Enembe itu Rp 500 triliun lebih, rakyatnya tetap miskin,” tegasnya.

Padahal Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Rapat Kerja Bersama Komite I DPD RI, Selasa (26/1/2021) lalu, Memaparkan penyaluran dana otonomi khusus (otsus) dan dana tambahan infrastruktur (DTI) untuk Papua dan Papua Barat selama 20 tahun terakhir atau 2002-2021 sebesar Rp138,65 trliun.

Jika dilihat dalam enam tahun terakhir, mayoritas dana otsus diberikan kepada Papua sebesar Rp47 triliun, sedang sisanya untuk Papua Barat sebesar Rp21,27 triliun.

Ani, panggilan akrabnya, merinci pemerintah pusat menyalurkan dana otsus untuk Papua pada 2015 sebesar Rp7,19 trililun, 2016 sebesar Rp7,38 triliun, 2017 sebesar Rp8,21 triliun, 2019 sebesar Rp8,67 triliun, dan 2020 sebesar Rp8 triliun.

Sementara, dana otsus yang dikucurkan untuk Papua Barat pada 2015 lalu sebesar Rp2,87 triliun, 2016 sebesar Rp3,17 triliun, 2017 sebesar Rp3,27 triliun, 2018 sebesar Rp4,01 triliun, 2019 sebesar Rp3,95 triliun, dan 2020 sebesar Rp4 triliun.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Carolus KK Bolly menyesalkan pernyataan yang dilontarkan oleh Menko Polhukam.”Saya menyesalkan pernyataan yang dilontarkan oleh Pak Mahmud MD, sebagai menteri dia berbicara seperti tidak berdasarkan data,” katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (23/9) malam.

Carolus mengatakan bahwa Menko Polhukam ini makin tidak pas memberikan pernyataan tanpa menggunakan data yang valid. Lempar-lempar angka sembarangan sehingga justru memperkeruh situasi di Papua, karena seakan mau mengadu domba rakyat dengan pemimpinnya.

“Jangan sampai situasi Papua jadi memanas karena pernyataan yang tidak pas tersebut, karena situasi di Papua saat ini sedang tidak kondusif pasca ditetapkannya Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai tersangka oleh KPK,” katanya.

Seharusnya, tambah Carolus, sebagai seorang Menteri, Pak Mahfud menyampaikan data yang benar dan valid terkait besaran dana Otsus yang sudah disalurkan ke Papua & Papua Barat selama ini.

“Kalau membeberkan data besaran dana Otsus yang sudah disalurkan sebesar 1.000,7 Triliun seperti ini kan, akhirnya bisa jadi “hoax”,” tegasnya.

Carolus mengungkapkan baru saja saya juga sudah mengirim pesan melalui WhatsApp kepada Sekda Papua, Bapak Ridwan Rumasukun, agar segera beberkan semua Data Penerimaan Dana Otsus & Dana Tambahan Infrastruktur (DTI) yang diterima oleh Papua selama masa kepemimpinan Gubernur Papua Lukas Enembe, yaitu sejak tahun 2013-sekarang.

“Begitupun dengan data pembangunan di Papua selama ini yang pembiayaannya bersumber dari Dana Otsus tersebut, sehingga bisa menjawab kamarahan Menko Polhukam Mahfud MD, bahwa seakan-akan selama ini tidak ada pembangunan sama sekali yang bersumber dari Dana Otsus,” pungkas Carolus yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Keuangan DPR Papua selama dua periode tersebut.