Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Pasca silaturahmi politik Anies Rasyid Baswedan (ARB) kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jumat (7/10/2022) kemarin, berbagai kalangan menyambut baik dan memimpikan agar kedua tokoh itu bisa menjadi dwi tunggal dalam pemilu 2024 mendatang.
Salah satunya adalah Waketum Partai Demokrat Willem Wandik, dia mengatakan Indonesia adalah bangsa yang besar dengan dua ratus juta lebih penduduk, luas wilayah yang terdiri dari ribuan pulau-pulau, karakteristik masyarakat yang heterogen dengan bermacam-macam suku agama ras dan golongan membutuhkan pemimpin yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas.
“Tantangan global yang akan dihadapi bangsa ini akan semakin berat dan kompleks. Untuk itu sosok Anies-AHY adalah kombinasi yang saling melengkapi satu dan lainnya,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (8/10/2022).
Willem menjelaskan Anies Rasyid Baswedan adalah sosok akademisi yang sukses dengan program Indonesia mengajar dan terus berlanjut Ketika beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, prestasi beliau dalam melayani dan menata kota DKI Jakarta mendapat banyak apresiasi dan penghargaan dari dalam dan luar negeri. Ini adalah bukti nyata bahwa anies mempunyai leadership yang kompeten dan layak menjadi pemimpin nasional di tahun 2024 mendatang..
“Sementara itu Agus harimurti Yudhoyono adalah ketua partai Demokrat dengan jenjang karier militer yang sangat baik, beliau adalah peraih Adhi Makayasa — Tri Sakti Wiratama tahun Akademi militer tahun 2000 serta banyak lagi prestasi yang beliau torehkan Ketika masih aktif menjadi anggota TNI-AD,” ujarnya.
Dibidang politk, lanjut Willem, beliau aktif sebagai anggota partai politik sejak tahun 2016 dan menjabat posisi penting di partai Demokrat dan sejak tahun 2020 diamanahkan oleh peserta kongres menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025..
Willem yang juga Anggota DPR itu mengungkapkan kedua tokoh muda yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin Indonesia dengan semangat perubahan dan perbaikan. Untuk menghadapi kompleksitas permasalahan dan tantangan yang di hadapi bangsa ini, setidaknya calon presiden harus memiliki jiwa kepemimpinan dengan empat kualitas dasar yaitu political skill atau kemampuan dalam mengelola dan melahirkan kebijakan poltik yang berpihak kepada kepentingan umum, management ability yaitu kemampuan untuk konsisten pada visi serta mampu beradaptasi terhadap setiap perubahan yang terjadi, persuasiveness atau kemampuan retorika dan komunikasi public yang baik dan temperament atau pengalaman serta mampu menghadapi berbagai macam gejolak organisasi yang pernah dipimpinnya dengan cara yang baik.
Menurut Willem semua kriteria di atas ada pada kedua pasangan Anies-AHY dan telah terbukti di tempat mereka memimpin masing-masing. Selain itu semangat Perubahan dan perbaikan membutuhkan energi yang luar bisa baik secara jasmani dan rohani sehingga dibutuhkan sosok pemimpin muda yang bisa saling bersinergi dan berbagi peran untuk membangun bangsa Indonesia di tengah tantangan globalisasi. “Pemimpin yang berwawasan luas dan mempunyai visi yang dapat membawa bangsa ini semakin kuat dan disegani dunia,” tuturnya.
Willem menyatakan di era industry 4.0 dan sociality 5.0 yang tengah kita jalani saat ini adalah bukti perkembangan dunia yg begitu cepat dan dinamis oleh karena kita oleh karena itu kita membutuhkan pemimpin yang mampu membentuk harmonisasi disetiap elemen bangsa untuk bergerak secara bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani dunia. Hal tersebut dapat dicapai jika Indonesia memiliki kemandirian bangsa baik dari segi kemajuan ekonomi, kemandirian pangan dan kemampuan berdaya saing.
“Oleh karena itu dibutuhkan sosok calon pemimpin yang mempunyai itelektual dan wawasan yang luas serta mampu membawa Indonesia kedalam pergaulan internasional yang setera dengan negara maju di dunia,” katanya.
Willem menambahkan karakter akademisi, politisi dan militer yang dimiliki oleh Anies-AHY adalah perpaduan yang sangat sempurna dalam mengelola bangsa ini dan mampu melahirkan kebijakan yang tepat bagi seluruh masyarakat dan semakin di sempurnakan dengan kemampuan komunikasi dan retorika yang baik akan mampu membaca dan merespon opini public dengan tepat. “Kemampuan ini sangat penting untuk menjaga stabilias social di masyarakat dan menjamin ketenangan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat,” ungkap anggota Komisi V DPR RI itu.
