Desa Pojok, Grobogan Dapat Ilmu Percepatan Stunting

GROBOGAN,NUSANTARAPOS,– Berdasarkan Survei Satuan Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Kabupaten Grobogan pada tahun 2021 hanya terdapat 1 Kabupaten se- Jawa Tengah dan hanya ada 2 dari 246 Kabupaten/kota propinsi prioritas yang prevalensinya di bawah 10 % yaitu Kabupaten Grobogan dan Mojokerto sebagai daerah dengan penurunan prevalensi stunting yang sangat signifikan.

Meskipun demikian, pemerintah pusat yakni Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) berkolaborasi dengan Anggota DPR RI Komisi IX dari fraksi PDI perjuangan, Dr. H. Edy Wuryanto, S.KP., M.Kep.  terus berupaya memberikan sosialisasi penanganan percepatan dan penurunan stunting dengan menyasar kepada warga Desa Pojok Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan.

“Saya meminta BKKBN Jateng hadir ke Desa Pojok untuk silaturahmi kepada masyarakat sekalian untuk memberikan sosialisasi maslah stunting,” katanya, Senin (17/10/22).

Lebih lanjut Edy Wuryanto menjelaskan bahwa BKKBN merupakan mitra kerja DPR komisi IX dimana tugas BKKBN salah satunya adalah koordinator penanganan dibidang stunting. Karena program penanganan stunting ini merupakan prioritas nasional untuk meningkatkan daya saing SDM agar bisa hidup dalam menghadapi bonus demografi di tahun 2045.

Sementara itu Nasri Yatiningsih, S.E, M.M. (Ketua Tim Pokja Adpin) menjelaskan penyebab stunting adalah gizi buruk karena penyakit kronis, sanitasi bagaiamana kondisi lingkungan air bersih serta bagaimana pencegahannya. “Stunting ini dimulai dari 0 kandungan sampai dengan 2 tahun dimana masa itu adalah masa emas. Itu artinya jika dimasa itu gizi terlambat maka tidak akan bisa terkoreksi,” terangnya.

Oleh karena itu lanjut dia, untuk mencegah stunting ini bisa dilakukan dengan cara membiasakan pola makan sehat, pola asuh yang baik, kebersihan air sanitasi dan pemahaman kesehatan.(ARSO)