Kecamatan Karanganom Miliki Program Kecantol Kamu

KLATEN,NUSANTARAPOS, – Tak henti-hentinya, anggota DPR RI Komisi IX, Muchamad Nabil Haroen berkolaborasi dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar program & KIE Percepatan penurunan stunting guna memberikan pengetahuan kepada warga desa mengenai bahaya stunting.

Program tersebut merupakan tindak lanjut dari himbauan presiden Republik Indonesia Joko Widodo karena angka stunting di Indonesia masih tinggi di bawah 15 persen. Oleh karena itu untuk mencapai penurunan stunting di tahun 2024 seperti yang diharapkan pemerintah hingga turun ke 14 persen, baik pemerintah (BKKBN), anggota DPR Komisi IX khususnya, pemerintah daerah dan warga secara bersama-sama berusaha menangani stunting.

Seperti halnya yang dilakukan oleh BKKBN bersama dengan Muchamad Nabil Haroen, Rabu (26/10/22) di Gedung Olahraga Shinta, Dudun Tarubasan, Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Kabupeten Klaten, warga masyarakat sekitar mendatangi acara program penurunan stunting.

Tidak hanya orang tua saja yang hadir, namun juga para remaja khususnya anggota pencak silat Pagar Nusa juga ikut menghadiri acara tersebut. Para peserta pun kelihatan nampak serius dalam mengikuti acara sosialisasi yang diberikan oleh narasumber meskipun Kecamatan Karanganom sudah membuat program KeCanTOL KaMU (Kelas Calon Pengantin Online/Offline Karanganom Mantap dan Unggul).

“Meskipun Kecamatan Karanganom ini sudah mencanangkan program KeCanTol KaMu, namun antusias mereka dalam mengikuti pengarahan dan materi sangat tinggi,” kata M. Nabil.

Sementara itu Camat Karanganom Wahyu Adhy, mejelaskan bahwa di daerah Kecamatan Karanganom juga sudah ada TPK (Tim Pendamping keluarga) yang terdiri dari Tim PKK, bidan, dan kader KB yang selalu aktif dalam pendampingan kepada calon pengantin/ calon pasangan usia subur.

Tim TPK itu sendiri, kata Camat bertugas mendampingi serta mencatat permasalahan di wilayah yang berkaitan dengan stunting karena penyebab dari stunting tersebut ada beberapa faktor diantaranya pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi sampai 1000 hari, sanitasi dan juga ekonomi.

Dengan ketelitian dan kesabaran para tim TPK ini diharapkan angka stunting di Kecamatan Karanganom dapat terkendali dan bahkan bisa menurun seperti apa yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Karena dengan tidak adanya stunting tentu saja Sumber Daya Manusia menjadi tangguh dan kuat baik dari pemikiran dan ekonomi mereka. (ARSO)