Penanganan Stunting Harus Memenuhi Makanan Mengandung Karbohidrat dan Protein

BOYOLALI,- Program stunting di Indonesia tidak hanya diperuntukkan oleh ibu-ibu saja, namun juga dibutuhkan untuk semua karena saat ini Indonesia masih memiliki angka stunting di angka 24 persen. Oleh karena itu, pondok pesantren Al-Huda di Desa Doglo, Kecamatan Cepogo Kabuoaten Boyolali yang bekerjasama dengan anggota DPR RI Komisi IX Muchamad Nabil Haroen dan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat melaksanakan promosi dan KIE program percepatan penurunan stunting.

Muchamad Nabil Haroen , Kamis (3/10/22) dalam sambutannya melalui virtual mengatakan bahwa saat ini Indonesia masih memiliki 24 persen permasalahan stunting. “Saat ini Indonesia masih berada dinangka 24 persen mengenai permasalahan stunting. Sebagai bentuk wujud apa yang menjadi program pemerintah pusat mengenai program percepatan penurunan stunting tentu  perlu dilaksanakan secara bersama-sama karena stunting ini merupakan hal yang krusial,” kata Nabil kepada wartawan.

Sementara itu Iptu Agus, Wakapolsek Cepogo, yang beberapa akhir hari menemukan permasalahan generasi muda yang makin marak menggunakan obat saset sirup untuk disalahgunakan.

Dirinya sebagai anggota kepolisian tentu sangat prihatin dan menghimbau kepada para santri yang hadir untuk tidak sekali-kali mencoba minum obat yang melebihi dosis.

Hal ini pun diungkapkan oleh dr, Lina dari BKKBN pusat dimana orang yang memakai obat dengan dosis yang tinggi akan merusak anggota tubuh.

Sementara untuk mencegah stunting diperlukan pencegahan sejak dini baik meliputi pemenuhan gizi pada ibu hamil, calon pasangan pengantin dengan memakan sayur-sayuran dan buah-buahan tentu juga makanan yang mengandung karbohidrat, protein. “Kita perlu melakukan pencegahan stunting sedini mungkin. Terlebih lagi terhadap generasi muda saat ini tentu sebagai pondasi untuk menghasilkan generasi penerus masa depan bangsa. “Yang muda harus dapat mengingatkan yang tua begitu juga sebaliknya. Untuk menjadi generasi muda yang sehat dan cerdas tentu dimulai keluarga yakni dengan gizi yang baik dan kesadaran bersama,” pungkasnya.(ARSO)