Pencegahan Stunting Sejak Dini Persiapkan Indonesia ke Demografi Emas

PATI,NUSANTARAPOS, –  Generasi muda merupakan harapan bangsa yang perlu mendapatkan pengetahuan serta pelajaaran terutama dalam menentukan pasangan hidup mereka mendatang agar permasalahan stunting di Indonesia dapat ditekan sedemikian hingga sehingga bangsa Indonesia terbebas dari bahaya stunting.

Terlebih lagi di usia SMP ini, tentu pengetahuan mengenai bahaya dan pencegahan stunting perlu untuk disosialisasikan kepada para siswa agar mereka lebih paham dan benar-benar mengerti masalah stunting.

Seperti halnya yang dilaksanakan oleh anggota DPR RI Komisi IX, Muchamad Nabil Haroen berkolaborasi dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang saat ini mengadakan Promosi dan KIE Program percepatan penurunan stunting di MTS Mansyaul Qur’an Kadilangu Trangkil Pati Jawa Tengah, Jumat (2/11/22).

Meskipun M. Nabil Haroen hanya melakukan pemaparan mengenai stunting melalui virtual, namun tidak mengurangi keseriusan para siswa dalam kegiatan tersebut. Mereka bahkan menyadari jika acara yang diadakan di sekolahnya ini sangat penting bagi dirinya dan juga keluarganya dalam mengetahui stunting.

M. Nabil Haroen mengatakan, “Saat ini Indonesia berada di posisi ke dua dalam kasus stunting. Tentu saja kita harus segera melakukan tindakan-tindakan agar kasusu stunting di Indonesia dapat diturunkan hingga 14 persen.”

Lebih lanjut M. Nabil Haroen mengatakan bahwa penyebab dari stunting ini adalah yang salah satunya gizi kronis baik dari ibu hamil maupun anak-anak usia 1000 hari pertama dalam kehidupan sehingga akan menyebabkan berbagai penyakit seperti pertumbuhan pendek, diabetes, dan juga penyakit lainnya. “Kurangnya gizi pada ibu hamil dan juga anak-anak merupakan penyebab terjadinya stunting. Sedangkan permasalahan yang lain adalah adanya pernikahan yang belum memasuki usia nikah dimana untuk perempuan usia 21 dan laki-laki 25 tahun dan juga kurangnya sanitasi,” terangnya.

Nabil Harun juga menjelaskan, dalam pencegahan stunting ini perlu adanya kerjasama baik secara bersama-sama baik itu pemerintah pusat, daerah dan juga warga terutama dalam pemenuhan gizi keluarga dengan sayur-sayuran lokal dan buah-buahan yang mengandung karbohidrat dan protein.

Sementara itu, Nasri Yatiningsih, S.E., M.M. (Ketua Tim Pokja Adpin Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah) mengatakan saat ini tim BKKBN sudah melakukan pemantauan dan pendampingan melalui tim TPK kepada ibu hamil dan juga calon pasangan pernikahan terutama agar bagi calon nikah dalam melaksanakan pernikahan sesuai dengan usia yang telah dianjurkan pemerintah sehingga angka stunting dapat diatasi dengan baik. “Untuk mempersiapkan Indonesia di tahun 2045 dimana negara kita akan menjadi demografi emas tentu diperlukan persiapan yang matang dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang cerdas dan pandai sehingga menjadi negara yang memiliki ekonomi kuat dunia.(ARSO)